SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, SURABAYA — Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Gati Wibawaningsih, mendorong pemerintah daerah untuk membuat peraturan daerah (perda) terkait kewajiban pegawai negeri sipil (PNS) menggunakan sepatu sneakers brand lokal.

Hal itu demi mendukung perkembangan industri alas kaki dalam negeri. Gati Wibawaningsih mengatakan dengan menggencarkan program penggunaan sepatu sneakers brand lokal diyakini bisa berdampak besar bagi industri persepatuan Tanah Air, mengingat Indonesia sendiri merupakan produsen alas kaki ke-4 di dunia setelah China, India, dan Vietnam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Jadi misalnya kalau Pemprov Jatim membuat peraturan yang mengharuskan semua pegawai negerinya menggunakan sneakers brand lokal, maka Jatim menjadi provinsi pertama di Indonesia yang mendorong kemajuan industri ini,” katanya saat memberi sambutan sosialisasi kompetisi Indonesia Footwear Creative Competition (IFCC) 2019 di Universitas Kristen Petra Surabaya, Selasa (19/3/2019).

Gati mengatakan pemerintah sendiri sudah menerapkan penggunaan batik sebagai kostum dalam setiap acara. Cara ini pun dianggap cukup efisien dalam meningkatkan industri kerajinan batik.

“Kita punya industri itu dari ujung kepala sampai ujung kaki. Pemerintah sebisa mungkin akan mendorong semuanya untuk berkembang mulai dari produksinya sampai desainnya, bukan hanya sepatu dan batik, tapi 2020 kita juga ingin menjadikan Indonesia sebagai one of the center Muslim fashion in the world,” imbuhnya.

Menanggapi keinginan Dirjen IKMA tersebut, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengatakan sependapat dengan Dirjen IKMA bahwa dibutuhkan upaya kebijakan dalam memperkuat industri alas kaki.

“Saya rasa kalau memang bisa diformalkan, kenapa tidak? Karena memang ini sesuatu yang harus kita dorong, tentunya kebijakan yang mewajibkan/menyarankan/mengimbau sekuatnya itu harus dilakukan, dan memang sekarang eranya bukan hanya sepatu formal tapi sepatu sneaker juga nyaman dipakai,” katanya.

Emil mengungkapkan, memang untuk saat ini industri skala kecil dan menengah kebanyakan menggarap sepatu formal, sedangkan sepatu sneakers banyak digarap oleh industri besar.

“Nah landscape ini yang mau kita lihat, bagaimana ada semacam kerja sama antara pabrik besar membina IKM, tapi sejauh ini sudah ada pabrik besar yang memberikan porsi kerjaan ke ibu-ibu IKM,” katanya.

Emil menambahkan, pengembangan industri alas kaki di Jatim yang saat ini tampak potensial yakni Tanggulangin, Nganjuk dan Magetan. Hanya saja seperti di Magetan ada tantangan masalah limbah kulit yang harus ditangani secara serius.

“Bupati Magetan berencana membuat kawasan baru yang lebih memadai industri alas kaki ini, tapi karena ada tantangan limbah yang kapasitasnya semakin bertambah, ini harus kita kawal dan dicarikan solusinya agar investor mau masuk,” imbuhnya.

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya