SOLOPOS.COM - Sejumlah warga Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen (kanan) mengurus pencairan bantuan stimulan perumahan swadaya di Ruang Pertemuan Balaidesa Jetak, Senin (5/11/2012). (Eni Widiastuti/JIBI/SOLOPOS)


Sejumlah warga Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen (kanan) mengurus pencairan bantuan stimulan perumahan swadaya di Ruang Pertemuan Balaidesa Jetak, Senin (5/11/2012). (Eni Widiastuti/JIBI/SOLOPOS)

SRAGEN–Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) memugar 1.184 rumah tak layak huni (RTLH) yang ada di Kabupaten Sragen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Setiap rumah mendapatkan bantuan stimulan perumahan swadaya senilai Rp6 juta. Warga penerima bantuan tersebar di Kecamatan Sragen, Karangmalang, Ngrampal dan Sidoharjo.

Salah seorang anggota tim Kabupaten Sragen yang mengurusi bantuan tersebut, Susilo Krisnanto, mengungkapkan sebenarnya Pemkab Sragen melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sragen mengajukan 1.997 rumah tak layak huni di Sragen untuk mendapatkan bantuan tersebut. Tapi setelah diverifikasi tim Kemenpera, hanya 1.184 rumah yang disetujui.

“Paling banyak di Kecamatan Sidoharjo,” ungkapnya saat ditemui Solopos.com di sela-sela kegiatan pencairan bantuan di Ruang Pertemuan Balaidesa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Senin (5/11/2012).

UPK Garap Proyek

Saat ini, terangnya, baru dilakukan pencairan tahap pertama bagi 444 warga penerima bantuan di Desa Jetak, Sidoharjo, Jambanan, Tangkil, Taraman dan Patihan. Bantuan akan dicairkan dalam dua tahap. Tahap pertama, bantuan akan dicairkan sekitar 50%. Setelah bantuan tahap pertama dibelanjakan barang untuk memugar rumah dan pengerjaan proyek sudah sekitar 50%, sisa bantuan akan dicairkan.

Meski bantuan dari Kemenpera dalam bentuk uang dan langsung ditransfer ke rekening masing-masing penerima, ungkapnya, uang akan dihimpun Unit Pengelola Kegiatan (UPK) di setiap desa untuk dibelanjakan barang sesuai kebutuhan. UPK yang akan mengerjakan proyek pemugaran setiap rumah.

Kepala Desa Jetak, Siswanto, mengungkapkan ada 108 warga Desa Jetak yang mendapatkan bantuan tersebut. Sementara salah seorang warga penerima bantuan asal Desa Jetak, Suwarto, 76, mengatakan dirinya sangat senang bisa mendapatkan bantuan tersebut.  Pasalnya rumah yang kini ia tempati, sudah rusak parah. Dinding rumah yang terbuat dari anyaman bambu, sudah lapuk karena tidak diganti sejak lima tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya