SOLOPOS.COM - Sekretaris Jenderal Kemenkumham Bambang Rantam Sariwanto (dua dari kiri) mengamat hasil karya peserta lomba desain batik di Wisma Tamu Kantor Wilayah Kemenkumham DIY, Senin (7/8/2017). (I Ketut Sawitra Mustika/JIBI/Harian Jogja)

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia menggelar lomba desain batik secara serentak di seluruh kantor wilayah

Harianjogja.com, JOGJA–Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia menggelar lomba desain batik secara serentak di seluruh kantor wilayah dalam rangka merayakan Hari Kemerdekaan RI yang ke-72 tahun.

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

Khusus untuk Kantor Wilayah Kemenkumham DIY, lomba desain batik dibuka secara resmi oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Sekjen Kemenkumham) Bambang Rantam Sariwanto pada Senin (7/8/2017).

Bambang Rantam Sariwanto pada saat membuka lomba menyampaikan bahwa lomba desain batik adalah satu dari beberapa kegiatan yang diinisiasi oleh Kemenkumham untuk menyemarakkan Hari Kemerdekaan RI yang ke-72 tahun.

“31 Juli adalah awal dari kegiatan semarak Agustusan. Ada sekitar sepuluh kegiatan yang diselenggarakan. Untuk lomba batik dilaksanakan serentak di seluruh kanwil [kantor wilayah] di Indonesia hari ini,” jelasnya kepada para wartawan.

Ia mengatakan  lomba yang mengangkat tema Merdeka Jiwa Raga Berkarya itu bertujuan untuk mengajak anak muda agar mengisi hari kemerdekaan dengan kegiatan yang positif sekaligus merangsang mereka dalam menumbuhkan kreativitas.

“Harapannya bisa menghasilkan desain batik baru dan yang penting adalah semangatnya,” katanya pada lomba yang di laksanakan di Wisma Tamu Kanwil Kemenkumham DIY, Jalan Taman Siswa.

Ketua Panitia Bulan Semarak Kemerdekaan Indonesia Kanwil Kemenkumham DIY Alisyeh menambahkan  lomba juga digelar untuk meningkatkan kecintaan dan kepedulian masyarakat dalam melestarikan dan mempromosikan batik Indonesia baik secara nasional maupun internasional.

Ia mengatakan hal tersebut penting dilakukan  karena  batik merupakan salah satu karya bangsa Indoensia yang sangat dikagumi oleh dunia, bahkan sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda yang diakui oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada 2 Oktober 2009.

Lebih lanjut Alisyeh menyampaikan kegiatan tersebut diikuti oleh 30 siswa dan siswi yang berasal dari 11 SMK di DIY, diantaranya adalah SMKN 5 Jogja, SMKN 3 Kasihan, SMKN 4 Jogja, SMKN 1 Pajangan, SMKN 2 Sewon, SMKN 1 Kalasan, SMKN 1 Ngawen, SMKN 2 Godean, SMKN 1 Kokap, SMK Muhammadiyah 2 Lendah, dan SMKN 2 Gendangsari.

“Peserta lomba adalah dari  SMK yang memiliki jurusan batik. Peserta atas nama perseorangan untuk satu kreasi desain batik, dan desain motif yang dibuat harus orisinil, bukan tiruan dari desain motif batik lain dan belum pernah diikutsertakan dalam lomba sejenis. Desain batik juga harus menggambarkan budaya Nusantara,” katanya di sela-sela lomba.

Pada kesempatan yang sama, salah satu juri yang bernama Kuncup Putih Kusumadhata mengungkapkan kriteria penilaian yang terdiri dari empat aspek yaitu komposisi motif, komposisi warna, kreativitas serta originalitas dan keharmonisan antara tema, sumber ide, serta motif.

Ia mengatakan pada hari itu 30 peserta akan disuruh untuk mempresentasikan hasil kerjanya didepan para juri. Menurutnya hal ini dilakukan supaya juri mengetahui apakah ide dan estetika dalam desain batik yang dibuat sudah selaras atau belum. “Karena ada yang idenya benar-benar kelihatan dan ada yang tidak,” jelasnya.

Kuncup Putih Kusumadhata menyatakan setelah semua peserta selesai mempresentasikan karyanya, maka akan dipilih 10 besar terbaik. 10 peserta terbaik kemudian diarahkan untuk mewarnai desain motif batik yang telah digambar di rumah masing-masing untuk  selanjutnya dinilai pada tahap akhir yang dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2011. “Nanti kami kroscek apa itu dikerjakan sendiri atau tidak,” tambahnya.

Tiga besar terbaik nantinya akan menerima tropi dan uang pembinaan. Juara satu akan menerima uang sebanyak Rp1.500.000, juara kedua menerima uang sejumlah Rp1.000.000 dan juara ketiga berhak mendapatkan  uang sebanyak Rp750.000. Penyerahan tropi dan uang pembinaan akan dilaksanakan pada 17 Agustus 2017 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya