SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA — Bagi pihak Istana, kontroversi pemberian grasi terhadap Ola sudah berakhir sejak Presiden SBY mencabutnya. Penelusuran kemungkinan ada masukan keliru sehingga memunculkan dugaan pengaruh mafia narkoba menjamah Istana yang disampaikan Ketua MK Mahfud MD, jadi tugas kementerian teknis bersangkutan.

“Dalam hal ini Kementerian Hukum dan HAM,” kata Jubir Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, melalui telepon, Sabtu (24/11/2012).

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Pernyataannya di atas menjawab pertanyaan tentang perkembangan penyelidikan dugaan pengaruh mafia narkoba dalam proses pemberian grasi kepada Meirika Franola alias Ola. Perihal penyelidikan di jajaran teknis diungkap oleh Ketua MK Mahfud MD tentang kemungkinan ada masukan yang salah dari tingkat bawah sehingga membuat Presiden SBY mengambil keputusan dianggap tidak tepat.

“Saya sudah menghubungi teman-teman staf khusus, mereka tidak pernah menyatakan hal demikian. Ketika masih di Pakistan, informasinya yang menghubungi Pak Mahfud MD adalah seorang deputi, entah dari Seskab atau Setneg. Saya tidak tahu mana yang benar,” tanggap Julian tentang hal tersebut.

Lebih lanjut Julian membenarkan bahwa MA memberi masukan agar menolak permohonan grasi tersebut. Di sisi lain ada banyak masukan yang menyatakan bahwa Ola bukanlah gembong melainkan dimanfaatkan oleh suaminya sebagai kurir, berkelakuan baik selama dalam tahanan, dan ada keyakinan sudah insyaf juga menjadi pertimbangan kemanusiaan sebelum memutuskan grasi yang merupakan hal prerogatif presiden tersebut.

“Grasi yang diberikan pun bukan pengurangan masa hukuman atau remisi. Melainkan perubahan status dari terpidana mati menjadi seumur hidup, jadi sampai kapan pun yang bersangkutan tidak akan bebas dari penjara,” papar Julian.

Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin, yang dihubungi melalui telepon membenarkan bahwa di internalnya sedang dilakukan penelusuran atas masukan yang keliru dalam proses pemberian grasi. Namun dia enggan mengungkap perkembangan hasilnya sejauh ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya