SOLOPOS.COM - Ilustrasi tabung oksigen. (theconverstaion.com)

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Kesehatan menyebutkan pasokan oksigen dari dalam negeri bisa memenuhi kebutuhan harian yang cenderung naik seiring bertambahnya kasus Covid-19.

Juru Bicara Kemenkes untuk penanganan Covid-19, Siti Nadia Tarmizi mengatakan rata-rata kebutuhan oksigen harian berkisar di angka 2.500 sampai 3.000 ton.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ini akan cukup mengingat kapasitas produksi industri mencapai 10.000 ton sehari,” kata Nadia ketika dihubungi, Selasa (6/7/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: IPO Unikorn dan E-Commerce Diprediksi Bakal Diburu Investor

Kebutuhan oksigen harian tercatat naik sampai empat kali lipat dibandingkan rata-rata kebutuhan saat normal yang berada di level 500 ton per hari. Sejauh ini, produsen oksigen baru memakai 74 persen kapasitas total produksi.

“Kalau produksi bisa mencapai 40 sampai 50 persen dari kemampuan harian, untuk oksigen pasti akan mencukupi,” kata Nadia.

Sebelumnya, Direktur Industri Kimia Hulu Kementerian Perindustrian Fridy Juwono mengemukakan kebutuhan oksigen untuk medis pada situasi normal berkisar di angka 40 persen dari total produksi tahunan yang mencapai 639.900 ton, sementara kebutuhan industri di kisaran 60 persen. Namun, komposisi kebutuhan untuk medis cenderung lebih besar dari pada industri saat pandemi.

“Dengan perkembangan demand yang cukup tinggi untuk penanganan Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir, komposisi untuk medis sudah mencapai 90-an persen, mungkin kita mengarah ke 100 persen untuk medis. Mau tidak mau semua untuk medis, karena ini masalah kemanusiaan,” kata Fridy ketika dihubungi, Selasa (6/7/2021).

Baca Juga: Kalahkan K-Pop, Industri Game Online Lebih Menguntungkan bagi Korsel

Belum Mencapai Utilisasi

Fridy mengatakan upaya pemenuhan pasokan lewat produksi dalam negeri terus ditingkatkan. Sebagaimana diketahui, industri produsen oksigen memang belum mencapai utilisasi maksimalnya.

“Kita upayakan produksi tetap. Utilisasi kita dorong 100 persen, produksi 24 jam, pelayanannya pengisian dan transportasinya 24 jam. Kita harapkan kebutuhan bisa terpenuhi untuk RS maupun filling station. Priroritas kita ke situ. Syukurnya sampai saat ini terpenuhi dengan kapasitas yang ada,” tuturnya.

Dalam skenario pasokan dari dalam negeri tidak bisa memenuhi kebutuhan, Fridy mengatakan importasi juga menjadi salah satu opsi yang dipilih pemerintah. Dia mengatakan 4 perusahaan produsen oksigen yang memiliki afilisasi dengan produsen di luar negeri telah menyatakan komitmen untuk impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya