SOLOPOS.COM - Seorang warga mengikuti kegiatan vaksinasi di sela-sela menikmati hidangan kuliner di sentra PKL Taman Kartini, Sragen, Sabtu (13/11/2021) malam. (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, JAKARTA – Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan meningkatnya capaian vaksinasi tidak menjamin gelombang ketiga tidak datang menghantam Indonesia.

Hingga Sabtu (13/11/2021), terdapat 129.710.190 warga yang sudah divaksin dosis 1, sebanyak 83.418.086 warga sudah divaksin dosis kedua dan 1.184.370 warga sudah divaksin dosis ketiga. Adapun target sasaran vaksinasi nasional adalah 208.265.720.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dia mencontohkan di sejumlah negara yang telah melaksanakan vaksinasi dengan cakupan lebih tinggi daripada Indonesia masih mengalami peningkatan kasus Covid-19.

Baca Juga: Waspadai Lonjakan Kasus Covid-19, Koramil Baki Sukoharjo Patroli Prokes

“Negara yang cakupan vaksinasinya tinggi seperti Singapura, ada peningkatan kasus pada September-November. Jadi ini harus betul-betul jadi kewaspadaan kita. Kalau kita lengah, abai, mobilitas tidak terkendali dan tidak mau divaksin, maka pasti akan menghadapi gelombang ketiga,” tegasnya dalam webinar dengan tema Penguatan Gerakan Pramuka #3, Strategi Mencegah Gelombang Ketiga Covid-19 yang disiarkan secara livestreaming di kanal Youtube Kemkominfo TV, Minggu (14/11/2021).

Siti Nadia mengajak pegiat pramuka bisa mengingatkan masyarakat untuk segera divaksin. Menurutnya, sebagian masyarakat masih bingung dalam memilih jenis vaksin yang akan dipakai olehnya. Dia meminta masyarakat tidak memilih-milih jenis vaksin.

“Semakin kita cepat divaksin, semakin kita cepat terlindungi dan kita bisa memberikan manfaat kepada orang lain. Menunggi vaksin yang diinginkan belum tentu datang. Semakin lama menungu, semakin membahayakan bagi orang lain. Jangan sampai kita berkontribusi pada terjadinya gelombang ketiga,” jelasnya.

Baca Juga: Begini Strategi Pemkab Sragen Kebut Vaksinasi Covid-19

Kalangan pegiat pramuka di Tanah Air diminta turut serta mengomunikasikan upaya pencegahan terjadinya wabah Covid-19 gelombang ketiga yang berpotensi terjadi pada mementum libur Natal dan Tahun Baru.

Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik, Kemkominfo, Hasyim Gautama, mengatakan potensi gelombang ketiga bisa muncul bila kita lengah terhadap protokol kesehatan saat libur Natal dan Tahun Baru. Dia menilai Pramuka merupakan salah satu elemen bangsa yang bisa berperan dalam menyebarluaskan informasi terkait pencegahan gelombang ketiga Covid-19.

“Kita tidak mau mengulangi peristiwa seperti saat terjadi gelombang 1 dan 2. Gerakan pramuka menjadi kanal komunikasi. Karena ada libur Natal dan Tahun Baru, mari kita komunikasikan tahapan pencegahan gelombang ketiga,” terang Hasyim Gautama dalam webinar tersebut.

Baca Juga: Capaian Vaksinasi di Klaten Ditarget Tembus 100% pada Akhir Tahun

“Mari ajak masyarakat menahan diri untuk tidak bepergian. Semakin tinggi mobilitas warga, maka potensi datangnya gelombang ketiga itu semakin besar. Jadi, kita semua harus bisa menahan diri,” papar Hasyim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya