SOLOPOS.COM - Bandara Adisutjipto (Google/ poskota.co.id)

Bandara Adisutjipto (Google/ poskota.co.id)

Yogyakarta (Solopos.com)–Bandara Adisutjipto Yogyakarta tidak kemungkinkan lagi untuk dikembangkan, sehingga diperlukan kajian mengenai Bandara baru.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Demikian disampaikan Direktur Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Bambang Cahyono, Rabu (11/5/2011), di Yogyakarta.

“Dengan adanya peningkatan jumlah penumpang Bandara Adisutjipto yang mencapai 3,3 juta orang pada 2010 perlu adanya kajian Bandara baru di wilayah tersebut,” kata Bambang.

Menurut dia pada penandatanganan kerja sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan PT Angkasa Pura I (Persero), ke depan Bandara baru diharapkan akan menjadi sarana alih moda transportasi baru.

“Bandara baru juga akan menjadi ‘plan effect’ titik tolak pelayanan Bandara dalam mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang,” jelasnya.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan, Bandara Adisutjipto saat ini sangat padat dan dalam jangka waktu lima tahun ke depan diperkirakan tidak mampu lagi menampung kapasitas penumpang.

Menurut Gubernur, Bandara merupakan pintu gerbang masuknya perdagangan dan pariwisata untuk memacu investasi yang memiliki efek domino untuk mendorong pertumbuhan ekonomi regional.

Dengan kondisi Bandara Adisutjipto saat ini akan berdampak negatif terhadap persaingan dan pertumbuhan ekonomi regional.

“Peran strategis Bandara akan benar-benar menjadi gerbang ekonomi regional untuk membawa dunia ke Yogyakarta dan Yogyakarta ke dunia,” terang Gubernur.

Direktur Angkasa Pura I, Tomi Sutomo menyampaikan dari 13 Bandara yang dikelola Angkasa Pura I, tingkat pertumbuhannya mencapai 12 persen di Asia Pasifik.

Tomi mengemukakan angka itu cukup tinggi di tataran dunia termasuk wilayah Yogyakarta yang dalam lima tahun memiliki peningkatan 9,7 persen melebihi pertumbuhan ekonomi.

“Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mencanangkan rencana induk pertumbuhan ekonomi di mana Yogyakarta termasuk dalam episentrum pertumbuhan ekonomi dari segi konektivitas melalui perhubungan dan transportasi,” jelasnya.

Naskah kesepahaman antara Pemprov DIY dan Angkasa Pura I mengenai kerja sama penyusunan kajian perencanaan pengembangan bandara baru di wilayah DIY itu ditandatangani Sultan dan Tomi.

(Antara/nad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya