SOLOPOS.COM - Menteri Agama Suryadharma Ali (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Menteri Agama Suryadharma Ali (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

JAKARTA–Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, akan membicarakan tambahan pelajaran agama dalam kurikulum sekolah dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

“Saya akan bicarakan, apakah pendidikan agama ditambah, tambahan itu nantinya bisa saja di kurikulum sekolah, atau ekstrakurikuler di luar jam pelajaran sekolah,” katanya seusai mengikuti upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya, Jakarta, Senin (1/10/2012).

Suryadharma Ali mengatakan, penambahan jam pelajaran agama dibutuhkan untuk memberikan pendidikan tata nilai dan moral kepada para siswa. Dengan demikian, diharapkan dapat mengurangi perilaku negatif dari para siswa seperti tawuran, pengrusakan dan penggunaan obat-obat terlarang.

Menurut dia, pendidikan tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada sekolah, sehingga juga diperlukan keterlibatan secara aktif para orang tua dalam mendidik anak dan menjaga lingkungan pergaulan.

Menurut dia, tingkat kewaspadaan para orang tua dan guru juga perlu ditingkatkan.

“Kita minta kepada anak-anak sekolah, orang tua dan guru waspada terhadap perkembangan anak yang terjadi,” katanya.

Ia juga meminta para guru agar juga sering melakukan razia terhadap anak didiknya, untuk menekan tawuran dan penggunaan berbagai barang terlarang.

“Guru-guru harus sering merazia apakah mereka bawa batu atau senjata tajam,” katanya.

Selama beberapa pekan ini, dunia pendidikan menjadi sorotan dengan terjadinya tawuran yang mengakibatkan dua siswa meninggal dunia di Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya