Solopos.com, SRAGEN — Maraknya penipuan berkedok biro perjalanan haji dan umrah membuat masyarakat harus waspada. Terutama yang menawarkan biaya murah di bawah rata-rata.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sragen, Ihsan Muhadi, Senin (9/1/2023), menyebutkan biaya yang murah ini yang biasa menjadi daya tarik untuk menjerat korban. Ia pun meminta masyarakat tak tergiur dengan iming-iming biaya murah.
Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius
Sementara itu, Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Sragen, Ahmad Ulin Nur Hafsun, menguraikan ada lima hal yang bisa dipertimbangkan masyarakat dalam memilih biro haji dan umrah.
Yang pertama adalah izin operasional biro. Pastikan biro haji dan umrah tersebut mengantongi izin dari Kemenag. Ini bertujuan agar terjamin perlindungan, pelayanan, dan bimbingan selama di Tanah Suci.
Kedua adalah jadwal penerbangan dan pesawatnya. Calon jemaah harus melakukan pengecekan maskapai penerbangannya jelas atau tidak, jadwal berangkatnya harus pasti, tiketnya harus pulang-pergi, dan hanya satu kali transit dengan maskapai penerbangan yang sama.
“Jadi harus jelas menggunakan pesawat apa dan jadwal terbang kapan dan pulang kapan,” terang Ahmad.
Selanjutnya, kepastian akodomasinya. Masyarakat perlu tahu di hotel apa mereka akan menginap, baik saat di Makkah maupun di Madinah. Hal lain yang harus dipertimbangkan soal kepastian visa harus selesai minimal tiga hari sebelum keberangkatandan.
Yang terakhir adalah soal kewajaran harga dan paket layanannya. Paket layanan terdiri atas konsumsi, transportasi, manasik, petugas yang mendampingi, dan asuransi perjalanan.