SOLOPOS.COM - BANYAK BAWAAN -- Jemaah haji yang tengah antre pemeriksaan untuk pulang di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi, terlihat membawa banyak barang bawaan. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Mekkah (Solopos.com) – Kementerian Agama akan mengajak sejumlah BUMN dan perusahaan swasta untuk membuka layanan kargo angkutan barang milik jemaah haji Indonesia yang selama ini banyak dibutuhkan saat kembali ke Tanah Air.

BANYAK BAWAAN -- Jemaah haji yang tengah antre pemeriksaan untuk pulang di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi, terlihat membawa banyak barang bawaan. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

“Memang ada keinginan untuk mengajak perusahaan untuk menyediakan jasa layanan kargo bagi jamaah yang terlalu banyak membawa oleh-oleh,” kata Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umroh Kementerian Agama Slamet Riyanto kepada pers di Mekkah, Jumat (25/11/2011). Hal tersebut disampaikan menanggapi banyaknya oleh-oleh jamaah haji Indonesia yang terpaksa ditinggal di bandara Jeddah karena melebihi berat dan membawa air zamzam.

Sesuai ketentuan jamaah dilarang membawa barang melebihi 32 kilogram serta air zamzam maksimal 10 liter. Pada musim haji tahun ini di bandara Jeddah ribuan ton oleh-oleh milik jemaah seperti zamzam dan barang lainnya terpaksa ditinggal setelah kopor jamaah dibongkar karena ketahuan melebihi batas dan ketentuan yang telah ditentukan.

Slamet mengatakan, Kemenag akan berupaya mencari solusi masalah ini karena hal itu akan merugikan jemaah yang sudah membeli oleh-oleh ternyata tidak bisa dibawa ke Tanah Air. “Kasihan jemaah yang sudah membeli oleh-oleh ternyata terpaksa ditinggal di bandara Jeddah. Apalagi air zamzam yang merupakan ciri khas dari Tanah Suci, yang sudah mengambil banyak ternyata harus ditinggal,” kata Slamet.

Sejumlah perusahaan yang mungkin bisa diajak mengelola kargo di Saudi adalah Garuda Indonesia dan PT Pos, yang salah satu bisnisnya adalah mengelola jasa pengiriman barang. “Tapi kita juga akan ajak perusahaan swasta. Jangan sampai nanti kita nanti dibilang monopoli pemerintah,” katanya.

Dikatakan, saat ini di Arab Saudi sebenarnya cukup banyak perusahaan jasa pengiriman kargo dan mereka selalu menawarkan kepada jamaah dengan cara menempel iklan di pondokan. Tapi dari sejumlah perusahaan tersebut banyak yang mengecewakan jamaah karena barang sangat terlambat tiba bahkan tidak sampai ke Tanah Air, sehingga menimbulkan kekecewaan konsumen.

JIBI/SOLOPOS/Ant

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya