SOLOPOS.COM - Siswa SMPN 1 Jogonalan mengikuti workshop jurnalistik yang digelar bersama Solopos Media Group di sekolah tersebut, Selasa (28/3/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Sebanyak 60 siswa Kelas VII dan VIII SMPN 1 Jogonalan, Klaten, mengikuti workshop jurnalistik bekerja sama dengan Solopos Media Group di sekolah tersebut, Selasa (28/3/2023).

Pelatihan digelar untuk memperkaya wawasan siswa yang bakal mengembangkan majalah sekolah berbasis elektronik atau e-magazine. Workshop menghadirkan narasumber Program Manager Solopos Media Group, Damar Sri Prakoso.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tak hanya mendapatkan materi tentang jurnalistik dasar, para siswa mendapatkan tips observasi untuk memperkaya tulisan hingga praktik menulis berita. Pelatihan yang berlangsung sekitar dua jam itu menarik minat siswa untuk melontarkan berbagai pertanyaan seputar jurnalistik.

Kepala SMPN 1 Jogonalan, Klaten, Endah Sulistyowati, mengatakan pelatihan itu digelar sekolah bekerja sama dengan Solopos Media Group sebagai bagian pengembangan majalah sekolah. Rencananya, para siswa itu mengelola e-magazine sekolah setempat.

Para siswa yang diikutkan workshop tersebut yakni siswa yang selama ini menjadi duta Generasi Sehat Indonesia (Gesid), program edukasi gizi dan kesehatan remaja untuk mendukung pencegahan stunting.

Salah satu tugas duta Gesid itu yakni membikin kampanye melalui tulisan maupun visual terkait pola hidup sehat hingga pendidikan seksualitas. Selain persoalan kesehatan remaja, para siswa yang dibekali ilmu jurnalistik bisa meliput dan menulis berbagai kegiatan sekolah.

Menuangkan Ide-Ide Kreatif

Para siswa SMPN 1 Jogonalan, Klaten, itu pun dibebaskan menuangkan ide-ide kreatif melalui tulisan maupun visual. “Anak-anak yang tergabung dalam kegiatan jurnalistik ini nanti lebih bebas menularkan ide mereka di tulisan. Frame besar kami adalah mendukung gerakan literasi sekolah,” kata Endah saat ditemui Solopos.com, Selasa.

Endah berharap siswa semakin bisa menggali ide kreatif mereka melalui workshop yang digelar bersama Solopos Media Group itu. “Jadi siswa tidak hanya pandai membaca, tetapi bisa menuangkan ide mereka dari hasil membaca. Kemudian menuangkan ide kreatif itu dalam tulisan yang enak untuk dibaca,” kata Endah.

Di sisi lain, gerakan literasi sudah digulirkan sejak lama di sekolah tersebut. Pada 2019, SMPN 1 Jogonalan membentuk Satgas Antihoaks. Satgas itu dibentuk atas keprihatinan banyaknya kabar bohong yang beredar terutama melalui media digital.

Melalui Satgas itu, para siswa mendapatkan literasi digital serta diajak untuk bernalar kritis atas setiap informasi yang mereka terima. “Itu sangat efektif dan siswa tidak dengan mudahnya termakan berbagai informasi yang belum jelas kebenarannya,” ungkap dia.

Salah satu siswa Kelas VIII SMPN 1 Jogonalan, Klaten, Galih, 14, mengatakan pelatihan pagi itu menyenangkan dan semakin menambah wawasan terkait jurnalistik. “Ternyata menjadi wartawan lumayan susah juga. Susahnya itu menggali ide untuk bertanya,” kata Galih.

Siswa lainnya, Bening Setiyo Rini, menjelaskan workshop pagi itu terkait dunia jurnalistik hingga diajarkan teknik wawancara. “Asyiknya jadi wartawan itu bisa tanya-tanya,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya