SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jon Koplo yang tinggal di Wonogiri ini mempunyai pohon avokad di samping rumahnya. Sayangnya, meski pohon itu terus bertambah besar, namun buahnya belum nongol-nongol juga. Padahal segala macam pupuk sudah ia taburkan. Hasilnya? Yang bertambah lebat hanya daunnya saja. Saking judheg-nya ia berkonsultasi dengan Tom Gembus, tetangganya yang lebih mudheng soal pertanian.

Wis rasah repot-repot. Nek wis dhoyong mengko rak ndang metu wohe,” ujar Gembus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Koplo hanya bisa mbatin,” Apa memang begitu caranya ya, harus di-dhoyong-kan dulu baru berbuah?”

Meski sempat sangsi, Koplo akhirnya meyakini ucapan Gembus. Bagaimana pun, Gembus lebih mudheng soal wit-witan.  “Daripada nunggu dhoyong, didhoyong-kan sendiri saja,” batin Koplo sambil mesam-mesem memikirkan ide cemerlangnya.

Akhirnya, dengan susah payah Koplo memanjat pohon avokadnya, kemudian mengikat bagian batangnya, lalu menariknya dan mengaitkan tali ke pohon di sebelahnya. Ternyata usahanya itu juga tidak membuahkan hasil.

“Mbus, wit apukate wis tak dhoyongke kok tetep durung awoh? Dhoyonge ngetan apa ngulon?”” tanya Koplo.

Gembus malah ngguyu ngakak, “Oalah Plo, Plo. Cah kok ra mudhengan. Dhoyong ki rak kembang apukat ta, berarti nek wis dhoyong ndang awoh,” jelas Gembus.

“Wo, tak kira didhoyongke…” ucap Koplo kisinan.

 

Rohmah Jimi Sholihah, Soco RT 002/RW 004 Slogohimo, Wonogiri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya