SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Elie Aboy (kiri) saat menjalani laga uji coba melawan Timor Leste di Stadion Utama Bung Karno, beberapa waktu lalu. JIBI/SOLOPOS/Antara

PETALING JAYA—Bagi salah satu pemain Timnas Indonesia, Elie Aiboy, bermain di Malaysia dalam ajang Piala AFF 2012, memberikan kesan berarti. Pemain kelahiran Papua ini pernah mengalami masa keemasannya di Malaysia saat membela Selangor FC.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Karenanya, Elie berharap masa keemasannya di Malaysia akan kembali terulang. Terutama saat dirinya tampil bersama Timnas Indonesia pada fase Grup B Piala AFF 2012.

Elie kembali mendapat kepercayaan di skuat Merah-Putih, julukan Indonesia, setelah pada edisi sebelumnya, 2010, tak diikutsertakaan. Mendepat kesempatan kembali, membuat Elie ingin membuktikan bahwa dirinya masih layak dan memiliki taji tampil di kancah elit ASEAN.

Di Malaysia, Elie dikenal sebagai pemain yang memiliki kecepatan. Bersama Selangor FC pada musim 2005-2007, Elie menjadi pemain yang diidolakan para fans.

Salah satu kesuksesannya adalah mengantarkan Selangor FC, yang kala itu ditangani pelatih Dollah Salleh merebut treble winner, Piala Liga Primer, Piala FA dan Piala Malaysia pada musim 2005.

“Senang kembali ke Malaysia, di mana saya pernah memiliki masa yang hebat bersama Selangor,” ujar Elie dilansir thestar.com.my, Jumat (23/11/2012).

“AFF Suzuki Cup 2010 adalah pengalaman yang pahit bagi saya. Saya sedih melihat Indonesia kalah di final, tapi juga senang melihat mantan rekan-rekanku di Selangor membantu Malaysia merebut piala,” imbuhnya.

Pemain yang acap beroperasi di sektor sayap ini, memulai debutnya bersama Indonesia di ajang dua tahunan AFF pada 2002 lalu. Sejak saat itu, Elie selalu menjadi langganan di ajang yang dulunya bernama Piala Tiger itu, dan hanya absen pada 2010.

“Pada 2010 saya tak masuk (skuat timnas), jadi saya sangat senang bisa kembali lagi dalam tim. Kami memiliki tugas yang berat di depan,” tambah pemain yang kini merumput bersama Semen Padang ini.

“Bambang dan saya merupakan pemain senior di tim. Pelatih tak memutuskan siapa di antara kami yang berhak menyandang ban kapten, tapi itu tak penting. Sudah menjadi tanggung jawabku sebagai salah satu pemain senior untuk memberi contoh bagi pemain muda, dengan atau tanpa ban kapten,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya