Kembali ke...

Sudah lama Gendhuk Nicole nggerenggenteng minta dibelikan laptop, tapi Jon Koplo, ayahnya, masih menunggu timing yang tepat.

Ketika beberapa waktu lalu ada pameran komputer akhir tahun di Solo dan ndilalah Jon Koplo juga pas dapat rezeki, permintaan siswa yang masih duduk di bangku SMP itu pun keturutan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dari rumahnya di Mojosongo, Koplo memboncengkan Gendhuk pergi ke pameran komputer di Jalan Slamet Riyadi. Sampai di sana Koplo dibuat gumun dengan suasana pameran yang besar dan lengkap.

“Halah-halah, pamerane jan komplit tenan,” batin Koplo.

Setelah berkeliling, akhirnya mereka berhenti di sebuah stan. “Mas, laptop buat anak SMP yang mana ya?” tanya Koplo kepada petugas pameran, sebut saja Tom Gembus.

Dengan semangat Gembus pun menunjukkan sebuah laptop sekaligus mencoba mengoperasikannya.

“Untuk ukuran anak SMP, ini sudah bagus, Pak, lengkap dan memorinya besar. Ada fasilitas wifi. Ada harga khusus selama pameran plus bonus tas,” terang Gembus ngecuprus berpromosi.

Akhirnya dibelilah laptop itu.

Sampai di rumah Koplo mencoba menghidupkan laptop sesuai petunjuk Gembus tadi. Tapi apa yang terjadi? Sang laptop tidak mau menyala. Dicoba dan dicoba lagi, hasilnya sami mawon.

Saat itu juga Koplo ngetiging kembali ke stan pameran untuk komplain. “Mas ini laptop saya kok ndak bisa dipakai? Saya minta ganti rugi!” kata Koplo semu anyel.

“Ooo, ini baterainya belum dicas, Pak. Untuk laptop baru, dari pabriknya baterainya memang hanya diisi sedikit untuk cek operasional, setelah itu baterainya habis. Untuk operasional selanjutnya, baterai harus dicas lagi sampai penuh,” terang Gembus tharik-tharik.

Mendengar penjelasan itu Koplo hanya bisa plentha-plenthus kisinan dengan pengunjung lain.

(Krisnanda Theo, RT 04/RW 19 No 15 B, Mojosongo, Solo)