SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)–Jumlah kematian sapi dan kambing yang diduga terjangkit bakteri clostridium bertambah di wilayah Kecamatan Tanon. Kasus kematian hewan ternak tidak hanya delapan ekor, melainkan menjadi 19 ekor berdasarkan data di Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Sragen.

Kabid Kesehatan Hewan Disnakan Suhudi mewakili Kepala Disnakan Eka Rini saat ditemui Espos, di kantornya, Kamis (10/6), mengungkapkan, kematian hewan ternak di Desa Ketro, Tanon tidak hanya delapan ekor. Hasil pendataan Disnakan, terangnya, kematian hewan ternak di desa itu mencapai 19 ekor, terdiri atas empat ekor sapi dan 15 ekor kambing milik warga.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Suhudi mengaku telah mengirimkan sampel darah ke tiga alboratorium, yakni Laboratorium Solo, Yogyakarta dan Bogor. Dia belum menerima hasil tes laboratorium tersebut, sehingga belum diketahui jenis clostridium yang menjangkit hewan ternak. Selain mengambil sampel darah, petugas Disnakan juga mengambil sampel tanah, makanan dan kotoran hewan ternak.

Jika hati hewan tidak mampu menetralisasi racun itu, sambung Suhudi, maka akan berdampak pada kematian hewan. Catatan Disnakan, kasus clostridium ini pertama kali ditemukan di Sragen pada tahun 2009 lalu, tepatnya di Desa Kecik, Tanon dengan jumlah kamatian hewan sebanyak satu ekor.

trh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya