Kolom Jogja
Minggu, 4 April 2010 - 09:22 WIB

Kematian bukan menakutkan

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Yesus Kristus adalah Panglima Surga yang sangat perkasa. Dia menaklukkan seluruh dunia ini hingga menaklukkan alam maut bukan dengan pedang atau kekerasan. Tetapi justru dengan kasih dan pengorbananNya.

Biasanya pemimpin-pemimpin lain di dunia ini untuk mendapatkan pengaruh dan kekuasaan pasti tidak pernah terhindar dari perang; dari penggunaan senjata pedang, perisai, panah, tombak. Atau kalau sekarang dengan senjata perang, bom, pesawat tempur dan sebagainya. Tetapi Tuhan Yesus adalah pemimpin yang sangat berbeda. Sepanjang hidupnya tidak pernah menggunakan kekerasan atau pedang untuk membunuh musuh. Bahkan tangan-Nya tidak pernah tercemar oleh kekerasan.

Advertisement

Memukul, menampar adalah sesuatu yang tidak pernah dilakukanNya, apalagi sampai membunuh. Tetapi justru dengan kelembutanNya dan pengorbananNya waktu disalib, maka Dia menjadi Penguasa Terbesar atas semesta alam. KematianNya di kayu salib adalah strategi Panglima Surga untuk mengalahkan pekerjaan Iblis. Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: ”Eloi,Eloi lama sabakhtani…” Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawaNya ( Markus 15;34-37 ).

Pada hari Jumat jam sembilan pagi Yesus mulai disalib, kemudian jam duabelas siang kegelapan meliputi daerah itu sampai jam tiga sore. Kemudian Al Kitab mencatat bahwa Yesus menyerahkan nyawaNya (wafat) pada Jumat pukul tiga sore (Matius 27:46, Markus 15: 34, Lukas 23:44). Kemudian Yesus bangkit pada Minggu menjelang matahari terbit (Matius 28:1, Markus 16:2, Lukas 24:1, Yohanes 20:1). Bila dihitung dengan hari memang ada tiga hari Tuhan Yesus di dalam kubur yaitu: Jumat, Sabtu dan minggu.

Tapi bila dihitung dengan jam waktu Yesus berada dalam kubur (alam maut) adalah 36 jam. Dari Jumat pukul 3 sore hingga Minggu menjelang matahari terbit ( diasumsikan pukul 3 pagi ). 36 jam Tuhan Yesus menyeberangi alam kematian. Dan pada saat itu Iblis dikalahkan dan pintu keselamatan dan pintu surga terbuka dengan Yesus sebagai Pintu Kebangkitan Pertamanya. Paskah Tuhan adalah saat Yesus kelu, tutup mulut, diam, menyerah bahkan hingga mati di kayu salib.

Advertisement

Ini adalah strategi Tuhan untuk mengalahkan Iblis. Karena Iblis tidak pernah bisa dikalahkan dengan pedang, dengan kekuatan otot, atau dengan senjata secanggih apapun. Dia dianiaya tetapi Dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh Ia terputus dari  negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat ia kena tulah.

Orang menempatkan kuburnya diantara orang-orang fasik, dan dalam matiNya, Ia ada diantara penjahat-penjahat sekalipun Ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya. Tetapi Tuhan berkehendak meremukkan Dia dengan kesakitan. Apabila Ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, Ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak Tuhan akan terlaksana olehNya. Sesudah kesusahan jiwaNya Ia akan melihat terang dan menjadi puas: dan hamba-Ku itu sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul ( Yesaya 53;7-11 )

Dalam keheningan Paskah Kematian Yesus, muncul  ekuatan kebangkitan yang besar. Seperti benih yang ditanam. Misalnya benih jagung atau kedelai sekecil apapun benih itu, setelah dua atau tiga hari akan tumbuh dan mampu menjebol permukaan tanah di atasnya. Yesus adalah Benih Terbaik yang ditabur oleh Allah Bapa untuk keselamatan umat manusia. 36 jam di dalam kubur, 36 jam di dalam kegelapan. Demikian benih itu ketika ditabur seolaholeh mati, berada dalam gelap.

Advertisement

Tetapi ketika tumbuh benih itu akan menjadi lebih berharga daripada sebelumnya. Yesus 36 jam di dalam alam maut. Waktu yang sama dengan tumbuhnya biji jagung atau kedelai atau padi. Waktu yang sangat singkat, bila dibandingkan dengan kebangkitan umat manusia manapun di muka bumi. Karena orang lain selain Yesus kebangkitannya adalah diakhir zaman. Memakan waktu beribu-ribu tahun dari saat dia dikuburkan.

Bagi Yesus kematian adalah sesuatu yang tidak menakutkan, karena Dia bisa mengalahkannya melalui kebangkitanNya setelah 36 jam. Pada saat seharusnya darah dan daging mulai membusuk, justru pada saat itulah Ia Bangkit. Sangat Ajaib ! Andaikata semua orang bisa seperti Yesus. Apabila mati kemudian bangkit pada hari ketiga dalam tubuh yang lebih mulia (tubuh kekekalan), bisa bertemu dengan keluarga lagi, bertemu dengan sahabat, bertemu dengan murid-murid.

Mungkin semua orang tidak takut mati, bahkan ingin cepat-cepat mati. Mengapa ada perbedaan seperti ini. Ini terjadi karena Yesus adalah Manusia Sempurna, Anak Allah yang tak bercela. Tetapi kita sebagai orang percaya harus mengikuti jejakNya. Bila mungkin kita turut menyambut kedatanganNya. Dan bila ada orang percaya yang meninggal maka sudah pasti dia juga memiliki Kebangkitan dan Hidup, jadi jangan takut dengan kematian.

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif