SOLOPOS.COM - Debu saat erupsi Merapi 2010 lalu. (JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi)

Debu saat erupsi Merapi 2010 lalu. (JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi)

KLATEN–Warga lereng Merapi mengaku sangat terganggu dengan musim kemarau yang melanda akhir-akhir ini. Hal tersebut dikarenakan banyak sekali debu yang mengganggu aktivitas warga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Keterangan yang dihimpun Solopos.com, di wilayah Kemalang, Selasa (18/9/2012) pagi gangguan debu itu mulai dirasakan warga pada sekitar satu bulan terakhir ini. Hal ini dikarenakan datangnya musim kemarau dan angin kencang yang sering terjadi di lereng Merapi yang membuat debu beterbangan.

Seperti dikatakan oleh Ramto, 42, warga Sidorejo, Kecamatan Kemalang. Ia mengaku debu itu sangat mengganggu terutama pada siang dan sore hari. “Angin kencang lereng Merapi membawa debu pekat, dan juga sangat mengganggu pernafasan,” katanya ketika ditemui Solopos.com, di kediamannya.

Tidak hanya Ramto, warga lain, Jumarsih, juga merasakan hal yang sama. Ia mengaku harus sering menutup pintu rumahnya agar debu tidak masuk ke dalam rumah. Jumarsih juga mengatakan biasanya ia menyirami halamannya untuk mengurangi debu, tetapi saat ini kondisi di Desa Sidorejo kering, sehingga tidak bisa menyirami halaman.

Jumarsih juga berharap agar pihak pemerintah mau memberikan bantuan masker, agar saluran pernafasan warga tidak terganggu. “Ya semoga pemerintah mau memperhatikan kami,” ujarnya.

Sementara itu, warga di wilayah Desa Keputran, Suparno, mengatakan sangat terganggu dengan debu di lereng Merapi tersebut. Apalagi rumah Suparno berada samping jalur truk galian c Merapi. Menurutnya saat truk lewat, debu-debu bisa mengotori rumah dan pakaian yang dijemur.

Selain itu, Suparno juga mengatakan debu-debu itu sangat mengganggu anak-anak kecil di wilayahnya. Banyak anak yang alergi dan batuk-batuk.

“Kasihan yang masih bayi, mereka harus menghirup udara yang penuh debu, harusnya pemerintah mau membantu mengatasi hal itu,” kata Suparno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya