SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

MAGELANG–Memasuki musim kemarau, warga di lereng Pegunungan Menoreh Kabupaten Magelang mulai kesulitan mendapatkan air bersih, karena debit air di sumur berkurang. Mereka pun mulai menghemat air.

Seorang warga Desa Kembanglimus Kecamatan Borobudur, Rumidah mengatakan, sumur yang dimilikinya kini menjadi sangat dalam, hingga 15 meter, dengan kedalaman air hanya tiga meter.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

“Airnya pun keruh dan kotor, sehingga kalau mau dipakai harus diendapkan dahulu beberapa jam,” katanya, Kamis (23/6).

Air yang ada, menurutnya harus dihemat, yakni hanya untuk keperluan air minum. Adapun untuk mandi dan mencuci, ia terpaksa memanfaatkan sisa air di  tempat pemandian milik desa, serta ke sungai-sungai kecil yang masih mengalir.

Tarmidi, warga lainnya mengatakan, rata-rata ketinggian air dalam sumur milik warga, saat ini tinggal tersisa setengah meter dari dasar. “Bahkan sumur saya sudah kering. Padahal kedalamannya 12 meter,” jelasnya.

Dengan kondisi ini, untuk kebutuhan sehari-hari, dia pun harus meminta air dari tetangga-tetangga sekitarnya yang masih memiliki persediaan air di sumur. Setiap harinya, ia mengambil air lebih dari enam ember di rumah tetangga, untuk kebutuhan minum dan memasak. (Harian Jogja/Nina Atmasari)

Foto Ilustrasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya