SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA – Indonesia tengah memasuki musim kemarau. Puncaknya diprediksi pada Agustus 2019. Saat kemarau seperti sekarang ini, suhu udara lebih dingin ketimbang ketika musim hujan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui akun Instagramnya menjelaskan fenomena tersebut. BMKG menyatakan suhu udara dingin pada musim kemarau ini disebabkan karena tidak adanya awan pada malam hari. Akibatnya, energi panas Bumi atau gelombang panjang dipancarkan seluruhnya dan tidak ada yang dipantulkan kembali ke Bumi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dinginnya udara malam hari akan berlangsung hingga pagi hari menjelang siang hari hingga Bumi kembali menyerap energi gelombang pendek dari Matahari kemudian dipancarkan lagi ke atmosfer dan pada saat itulah kita akan kembali merasakan kehangatan atau panas Bumi.

Hal ini terjadi karena panas yang kita rasakan di Bumi merupakan energi gelombang panjang yang dipancarkan Dumi setelah menyerap radiasi Matahari berupa gelombang pendek. Energi panas bumi tersebut membuat kita hangat karena energi gelombang panjang tersebut dipantulkan kembali ke Bumi oleh awan-awan di atas sana. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya