SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

SLEMAN—Setiap memasuki musim kemarau, banyak perajin batu bata yang kebanjiran pesanan, karena banyak pembangunan yang dilalukan. Hal ini juga dirasakan pengusaha batu bata asal Cibuk Lor, Margoluwih, Sleman, Rejono.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Rejo mengaku musim kemarau tahun ini pesanan batu bata berlimpah, mencapai 6.000 batang per pekan. Pesanan ini selalu bertambah hingga dia kewalahan untuk membuat batu bata.

“Kalau sekarang sudah kewalahan karena pesanan tidak berhenti-berhenti,” kata Rejo.

Rejo mengaku sehari mampu mencetak 1.000 buah batu bata. Untuk memenuhi pesanan tambahan biasanya dia mengajak rekannya yang jadi petani serabutan sebanyak tiga orang. Dengan tambahan tenaga tiga orang ini, dia mengaku masih belum bisa mencukupi permintaan pembeli maupun kontraktor.

“Saya sendiri biasanya kerja sama dengan perajin batu bata yang lain. kalau di sini setiap pekannya hanya 25.000 batu bata, selebihnya saya belikan dari pengusaha lain yang produknya hampir sesuai,” tutur ayah dua orang putra itu.

Sedikinya ada enam kontraktor perumahan yang meminta batu bata milik Rejo. Dan enam orang ini sudah menjadi langganannya sejak 2002 silam.

Meskipun kini sudah banyak pesanan, namun rupanya harga batu bata sedang turun. Jika awal Juni lalu masih Rp500.000 per 1.000 batu bata, kini hanya mencapai Rp450.000 per 1.000 batu bata.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya