SOLOPOS.COM - Pengelola jalur pendakian Gunung Lawu bersama sukarelawan memasang keran dan membersihkan lokasi di pos 3 jalur pendakian Candi Ceto, Rabu (22/7/2020). (Istimewa-Nardi)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Pengelola wisata alam pendakian Gunung Lawu di Kabupaten Karanganyar mengingatkan pendaki agar membawa air minum sesuai kebutuhan masing-masing.

Peringatan itu disampaikan kepada para pendaki mengingat saat ini musim kemarau sehingga ketersediaan air di kawasan menuju puncak Gunung Lawu menipis.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Seperti diketahui, Gunung Lawu di wilayah Kabupaten Karanganyar memiliki dua jalur pendakian resmi, yakni Cemara Kandang dan Candi Ceto.

6 Bulan Ada 145 Dispensasi Nikah di Karanganyar, Mayoritas karena Hamil Duluan

Ekspedisi Mudik 2024

Sejak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar melonggarkan kunjungan wisata pada 16 Juni lalu, sejumlah destinasi wisata menjadi jujugan masyarakat. Tidak terkecuali destinasi wisata alam pendakian Gunung Lawu.

Kali pertama dibuka hingga beberapa hari berikutnya, pendakian Gunung Lawu dipadati pengunjung. Foto puncak Lawu dipadati pendaki pun beredar di media sosial.

Tetapi, menurut pengelola pendakian Gunung Lawu yakni Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar, pendaki ke Gunung Lawu berangsur-angsur normal atau seperti sedia kala sebelum wabah Covid-19 melanda.

Duh, Dua Orang Positif Covid-19 di Karanganyar Meninggal Dunia

Kepala Disparpora Karanganyar, Titis Sri Jawoto, menyampaikan jumlah pengunjung berkisar 50 orang hingga 100 orang pada hari biasa. Pada akhir pekan, Sabtu maupun Minggu, pendaki berkisar 200-an orang per hari.

Pada bagian lain, Koordinator Lapangan Bidang Destinasi Disparpora Karanganyar, Nardi, menuturkan air di sejumlah lokasi di Gunung Lawu mulai berkurang.

Agak Susah Mencari Air

Dia mencontohkan air di Sendang Drajat mulai berkurang sejak beberapa waktu lalu. Nardi sehari-hari berada di jalur pendakian Candi Ceto.

"Kalau musim kemarau kan air di atas [Gunung Lawu] memang sulit. Di Sendang Drajat saja sudah minim [air]," ujar Nardi saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (30/7/2020).

Nardi mengingatkan saat ini sudah memasuki musim kemarau sehingga pendaki agar mempersiapkan bekal terutama air minum.

"Pendaki dari basecamp harus sudah mempersiapkan kebutuhan air. Berapa orang dan berapa liter yang dibutuhkan. Selalu kami ingatkan saat hendak naik. Tetapi memang belum semua persiapan. Di atas sudah agak susah mencari air," ujar dia.

Macan Lawu Karanganyar Bongkar Praktik Pembuatan STNK Palsu, Tempat Produksi di Solo

Di sisi lain, Nardi mengaku sudah melakukan sejumlah antisipasi di wilayah jalur pendakian Candi Ceto. Salah satunya, mengecek sumber air bagi pendaki di jalur pendakian ke Gunung Lawu melalui Candi Ceto.

"Via Ceto ada air yang bisa dimanfaatkan pendaki itu di pos tiga. Pendaki ambil air dari pipa warga. Selama ini kan pendaki buka pipa lalu ambil air. Kasihan dan antisipasi saja. Kami pasangi keran. Jadi kalau pendaki butuh air, tinggal buka keran," ujar dia.

Nardi bersama sejumlah rekannya menyisir jalur pendakian Candi Ceto pada Rabu pekan lalu. Selain memasang keran pada pipa air milik warga di pos tiga, Nardi dan sejumlah rekannya juga membersihkan jalur pendakian.

"Biasanya kan pendaki itu dari bawah bawa air minum. Lalu di pos tiga akan ngisi botol air mineral untuk bekal sampai puncak," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya