SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

GUNUNGKIDUL—Warga Dusun Trukan, Nglegi, Patuk yang sebagian besar berprofesi sebagai petani Kakao mengaku di musim panen tahun ini mengalami penurunan produktifitas hampir 50 persen. Hujan yang tidak pernah mengguyur sejak beberapa bulan lalu menjadi kendala utama penurunan produktifitas mereka.

Lukas, 40, salah satu petani Kakao kepada Harian Jogja mengungkapkan, pada dasarnya perawatan Kakao milknya relatif mudah lantaran hanya menggunakan bahan organik. Akan tetapi, Kakao sangat membutuhkan sekali debit air yang cukup untuk tumbuh serta berkembang. Hujan yang tak tidak pernah turun sejak beberapa bulan lalu itu pun berimbas kepada hasil panen Kakao miliknya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kalau kena kemarau terus membuat Kakao menjadi kering menjadi menguning yang berujung membusuk. Sudah begitu ukuran Kakao jadi kecil karena tidak mau mengembang,” terang Petani Kakao yang memiliki ladang seluas seperempat hektare itu kepada Harian Jogja, Selasa, (25/10).

Alhasil, produktifitas pun menjadi menurun. Dia yang sebelumnya bisa menghasilkan Kakao sebanyak 5 Kg dalam periode waktu 2-3 bulan kini hanya bisa memproduksi 2 Kg saja. 

Kondisi tersebut juga dirasakan Tukijo, 80, Kakek yang sejak 20 tahun lalu menjadi pengepul ini, merasakan dampak penurunan produktifitas para petani. Pasalnya, dia yang biasa mengirim hingga 3 kuintal Kakao kepada salah satu perusahaan di Jawa Timur, maupun di Semarang, Jawa tengah. Kini hanya sanggup menyuplai 1,5 Kuintal saja. “Sejak kemarau pada bulan Juni lalu kami tidak sanggup memenuhi pesanan, karena Kakao banyak yang mati,” ujarnya.

Kondisi itu makin diperparah adanya penurunan harga Kakao. Setelah beberapa waktu sempat berjaya di kisaran Rp19.000-Rp20.000 per kilogram Kakao, kini hanya menjadi Rp17.000 saja. Menurut sejumlah petani, penurunan harga tersebut dipicu oleh nilai rupiah terhadap dollar.(Harian Jogja/Kurniyanto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya