SLEMAN—Memasuki musim kemarau, jasa pembuatan sumur bor meningkat tajam. Seperti halnya usaha pengeboran Kurnia milik Sihono, yang mengaku jasa pengeborannya sampai antre melayani pelanggan.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Pada musim kemarau seperti sekarang, Sihono bisa menerima order pengeboran mencapai tiga sampai empat tempat. Satu tempat biasanya bisa selesaikan dalam waktu sepekan, tergantung dari medan atau media dalam tanah.
“Jika banyak batuannya bisa dua minggu baru selesai. Tapi kalau bebatuannya sedikit, seminggu sudah selesai,” kata Sihono saat melakukan pengeboran untuk irigasi di Dusun Kabunan, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, belum lama ini.
Sihono mematok harga untuk jasa pengeborannya ini per meter. Untuk satu meter Sihono mematok harga Rp400.000.
“Biasanya ada yang menawarkan pengeboran kalau batu sudah angkat tangan. Kalau saya langsung menunjuk per meternya saja,” tandas Sihono yang menjelaskan penghasilan dalam sebulan bisa mencapai Rp15 juta. Di Desa Wedomartani sendiri, Sihono menerima order pengeboran di tiga tempat dalam sebulan ini. Padahal di daerah Wedomartani, air baru keluar jika kedalaman bor mencapai 20 meter.
Salah satu petani asal Dusun Kabunan, Desa Wedomartani, Sumarsih, mengatakan jika pengeboran ini untuk mengantisipasi kekurangan air di musim kemarau. Biasanya daerah ini memang selalu kesulitan air untuk irigasi.
“Karena sulit untuk air irigasi, makanya kami patungan untuk membuat sumur ini. Kalau ada sumur ini tahun depan paling tidak irigasi sawah bisa berjalan dengan baik. Nah, bisa menanam apa saja tho tidak harus palawija,” kata Sumarsih.