SOLOPOS.COM - Pedagang Pasar Kota Wonogiri menjaga sayuran di lapaknya di Pasar Kota Wonogiri, Senin (20/1/2020). (Solopos/Cahyadi Kurniawan)

Solopos.com, WONOGIRI – Kemarau panjang yang berlangsung sekitar sembilan bulan melanda Wonogiri pada 2019 memicu kenaikan harga sejumlah komoditas sayuran. Kenaikan harga ini dipicu suplai yang tidak memadai.

Kacang panjang misalnya, naik dari harga Rp6.000 menjadi Rp12.000 per kilogram (kg). Berdasarkan pantauan Solopos.com, Senin (20/1/2020), di Pasar Krisak, Selogiri, kenaikan harga terjadi pada komoditas wortel dari Rp8.000 menjadi Rp12.000 kg per kg, bayam dari Rp2.000 menjadi Rp3.000 per ikat. Lalu, kangkung cabut dari Rp1.000 menjadi Rp1.500 per ikat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sayuran itu rata-rata dikirim dari luar Wonogiri seperti Boyolali dan Sukoharjo. Ada juga sayuran yang dibeli dari Solo seperti wortel. Khusus kangkung dan bayam sebagian ada yang dikirim dari Wonogiri.

Musim kemarau panjang menyebabkan stok sayuran langka. Ditambah lagi kegagalan panen akibat musim hujan membuat stok sayuran makin tipis.

“Tapi setelah hujan banyak yang gagal. Kenaikan harga ini memang enggak ada stoknya,” kata salah satu penjual sayur di Pasar Krisak, Desa Singodutan, Selogiri, Narti, saat ditemui Solopos.com di kiosnya.

Narti menjelaskan, kenaikan harga paling tinggi terjadi pada kacang panjang. Biasanya harga kacang panjang berada di kisaran Rp6.000 per kg.

Tetapi, sejak sebulan terakhir harganya naik menjadi Rp12.000 per kg. Kemarau panjang membuat petani kesulitan menanam kacang panjang. Akibatnya, stok di pasaran berkurang.

“Kacang biasanya dikirim dari Boyolali,” tutur perempuan asal Sukoharjo ini.

Kenaikan harga kacang panjang juga dirasakan oleh Tukinem, 60, penjual sayuran di Pasar Kota Wonogiri. Di pasar itu, kacang panjang naik dari semula Rp3.000-Rp5.000 per kg menjadi Rp10.000 per kg.

Biasanya kacang panjang dikirim dari petani Wonogiri. Namun, kali ini kacang panjang dikirim dari Ponorogo.

“Dari Ponorogo, dibeli pedagang Slogohimo lalu dibawa ke sini,” terang dia.

Tukimen mengatakan, setelah hujan turun beberapa pekan terakhir, harga kacang panjang diprediksi turun. Sebab, petani di Wonogiri akan panen sekitar awal Februari mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya