SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

PURWOREJO—Tidak hanya petani yang galau saat kemarau datang, penjual pupuk pun ikut pusing tujuh keliling. Berakhirnya musim tanam ketiga tahun ini menyebabkan penjualan pupuk turun.

Suepno, penjual pupuk bersubsidi di Kecamatan Bayan misalnya, mengaku penjualan pupuknya saat ini anjlok karena sejumlah daerah tidak menanam lagi akibat kemarau. “Beberapa petani juga sudah panen, jadi enggak beli pupuk. Sepi dan penjualannya turun drastis,” ungkapnya kepada Harian Jogja, Selasa (19/7) di tokonya.

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

Sebelum kemarau tiba, dia mampu menjual sekitar 15 sak per hari untuk semua jenis pupuk bersubsidi. Saat ini, jangankan lima sak, sehari dapat menjual satu sak saja menurut dia sudah untung. “Padahal harganya tidak naik, tapi penjualannya terus turun. Kalau setiap hari begini kami bisa rugi karena modal tidak bisa diputar,” keluhnya.(Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

Foto Ilustrasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya