KULONPROGO—Kemarau panjang menghambat kelangsungan peternakan ayam di Dusun Banaran, Demangrejo, Sentolo. Ribuan ekor ayam terancam kekurangan air.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Ditemui, Jumat (7/9) pagi, Yohanes Tukiran, 58, salah seorang peternak menceritakan, memasuki kemarau Juni lalu, sekitar 3.000 ekor ayam bukan ras (buras) miliknya kekurangan air untuk minum. Padahal air sangat dibutuhkan hewan ternak untuk minum dan sebagai bahan campuran obat untuk meningkatkan daya tahan tubuh ternak.
Menurut dia, di dusun tersebut terdapat empat peternakan ayam dengan ukuran kandang cukup besar, berisi ribuan ekor ayam.
“Sebenarnya di sumur masih ada air, tapi jumlahnya sangat sedikit, cuma cukup untuk kebutuhan minum dan memasak, tapi kalau untuk hewan ternak sangat tidak cukup,” ujarnya
Untuk mencegah ayam mati, Tukiran mengaku harus mencari air hingga ke Dusun Kenteng, yang berjarak belasan kilometer dan terletak di dataran rendah.
Terpisah, Supardi, warga Kenteng yang memiliki sumur renteng di areal pertanian dusun tersebut mengaku ia memberikan air secara cuma-cuma kepada peternak dari Banaran. Semua itu ia lakukan atas dasar kemanusiaan, karena daerah Banaran yang terletak di ketinggian sering kesulitan air jika memasuki musim kemarau.(ali)