SOLOPOS.COM - Polres Demak membagikan air bagi warga Desa Raji, Demak, Jateng, Rabu (6/9/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Yusuf Nugroho)

Kemarau 2017 membuat sebagian wilayah Kabupaten Demak, Jateng mulai kekeringan dan kesulitan air bersih.

Semarangpos.com, DEMAK — Jajaran Polres Demak, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (6/9/2017), menerjunkan puluhan personel untuk membantu menyalurkan air bersih kepada warga Desa Raji, Kecamatan Demak, Kabupatenn Demak, menyusul kesulitan air bersih yang dialami warga setempat sejak bulan Juli 2017. Kehadiran mobil truk tangki bermuatan air bersih itu pun disambut antusias puluhan warga desa setempat dengan membawa ember maupun jeriken untuk menampung air.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolres Demak AKBP Sonny Irawan bersama Kasat Lantas AKP Christian Chrisye Lolowang ikut terjun membantu membagikan air bersih dari truk tangki milik BPBD Demak ke sejumlah ember, galon, dan jeriken yang disiapkan warga. Salah seorang warga Desa Raji, Nur Amirah di Demak, Rabu, mengakui, sejak awal Juli 2017 mengalami kesulitan air bersih, karena air dari sungai yang selama ini digunakan untuk kepentingan sehari-hari telah mengering.

“Akhirnya, untuk kepentingan mandi dan air minum serta kebutuhan memasak, terpaksa membeli dari pedagang keliling,” ujarnya.

Harga air bersih setiap jeriken berkapasitas 30 liter, katanya, mencapai Rp2.500. Jika biasanya hanya digunakan untuk kebutuhan air minum dan memasak bisa berlangsung hingga dua hari, kini hanya cukup sehari karena digunakan pula untuk mandi.

“Air yang digunakan untuk mandi juga dibatasi hanya beberapa gayung, karena harganya juga mahal,” ujarnya.

Ia mengaku bersyukur mendapatkan bantuan air bersih, karena meringankan beban warga saat kesulitan air bersih seperti sekarang. “Mudah-mudahan, ada solusi jangka panjang sehingga warga tidak selalu kesulitan air bersih setiap memasuki musim kemarau,” ujarnya.

Kepala Desa Raji Ariful Husni yang ikut mendampingi Kapolres Demak menyalurkan air bersih mengakui, warganya memang memanfaatkan air sungai untuk kepentingan mandi dan mencuci, sedangkan untuk air minum dan memasak menggunakan air isi ulang yang dibeli dari pedagang keliling.

Sumber air di Desa Raji yang memiliki 1.600 keluarga, katanya, tidak bisa digunakan untuk air minum, karena rasanya asin. Oleh karena itu, warga Desa Raji memilih menggunakan air sungai untuk kepentingan sehari-hari.

Hanya saja, kata Ariful, sejak beberapa bulan terakhir air sungai mulai mengering, sehingga warga tidak bisa memanfaatkan air sungai. “Kalaupun saat ini ada airnya, karena mengambil air dari Sungai Bangau yang jaraknya 2 km-an dengan menggunakan mesin penyedot air untuk disalurkan ke Sungai Kanal Seduh yang selama ini menjadi tumpuan hidup warga setempat,” ujarnya.

Kapolres Demak AKBP Sonny Irawan mengungkapkan distribusi air bersih yang dilakukan polisi itu dalam rangka Hari Ulang Tahun Satuan Lalu Lintas. Total air yang didistribusikan kepada warga Desa Raji, katanya, mencapai 30.000 liter.

Warga Desa Raji, kata Sonny, selama ini mengandalkan air sungai setempat untuk kepentingan sehari-harinya, karena belum tersedia saluran pipa PDAM. Hanya saja, lanjut dia, saat musim kemarau sungai setempat mengering, sehingga warga harus merogoh kocek untuk membeli air bersih dalam jumlah yang memadai guna memenuhi kebutuhan sehari-harinya, mulai dari mandi, mencuci, air minum serta memasak. “Mudah-mudahan, bantuan air bersih ini bisa meringankan beban warga desa setempat,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya