SOLOPOS.COM - Ilustrasi panen ikan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Kemarau 2015 membawa berkah bagi sebagian warga Kabupaten Gresik, Jatim.

Madiunpos.com, GRESIK — Kekeringan melanda Indonesia, tak terkecuali Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim). Selama musim kemarau 2015, kekeringan membuat berbagai jaringan irigasi tidak menampung cukup banyak air.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Namun, tidak semua warga Gresik susah menghadapi kekeringan selama kemarau 2015. Ratusan warga Desa Bunder, Kecamatan Cerme, Gresik justru bisa panen ikan liar di sekitar waduk yang mengering. Warga mencari ikan sejak pagi hingga sore dengan menggunakan peralatan seadanya untuk menjaring ikan.

Salah seorang warga yang mencari ikan di Waduk Bunder, Sueb, mengatakan warga mencari ikan di Waduk Bunder sejak Senin (17/8/2015). Menurut dia, hasil tangkapan ikan di Waduk Bunder yang mengering selama musim kemarau 2015 terbilang lumayan, mencapai 30 kg/orang sampai 50 kg/orang.

“Debit air waduk surut dan kering. Kami mencari ikan di sini [Waduk Bunder], hasilnya lumayan, sebagian dijual sisanya dikonsumsi sendiri. Beberapa jenis ikan yang didapat warga, antara lain ikan gabus, ikan mujaer, sepat, lele, dan ikan bandeng,” ujar Sueb seperti dilansir dari Okezone.com, Rabu (19/8/2015).

Selain dikonsumsi sendiri, menurut Sueb, ikan hasil tangkapan di Waduk Bunder yang surut selama musim kemarau 2015 juga dijual ke tetangga atau pasar seharga Rp15.000/kg sampai Rp20.000/kg. Jika musim penghujan, kata Sueb, Waduk Bunder bisa mengairi areal tambak dan pertanian seluas 750 ha di Kecamatan Cerme, Gresik.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang diberitakan Detikcom, Jumat (14/8/2015), kekeringan masih melanda ratusan desa di berbagai wilayah Jatim selama musim kemarau 2015. Sedikitnya 238 desa di Jatim mengalami krisis air bersih. Namun, jumlah tersebut mengalami penurunan dari total 711 desa selama musim kemarau 2015.

”Awalnya ada 711 desa yang mengalami krisis air [selama kemarau 2015]. Kemudian mengalami penurunan menjadi 541 desa. Hingga saat ini yang masih mengalami krisis air bersih menjadi 238 desa,” jelas Gubernur Jatim, Soekarwo.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya