SOLOPOS.COM - Waduk Dawuhan di Plumpungrejo, Wonoasri, Kabupaten Madiun, kering, Senin (5/10/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)

Kemarau 2015 dianggap Pemprov Jatim masih menjadikan wilayah setempat darurat.

Madiunpos.com, SURABAYA — Gubernur Jawa Timur Soekarwo memperpanjang status kondisi darurat kekeringan untuk wilayah setempat, dari yang semula berakhir 31 Oktober menjadi 1 Desember 2015. “Perpanjangan status dilakukan setelah musim hujan tak kunjung datang di Jatim,” ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Jumat (23/10/2015).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pakde Karwo—sapaan akrab Gubernur Soekarwo—mengaku sudah mendapat informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda bahwa awal musim penghujan diperkirakan akhir November 2015. Bahkan, lanjut dia, sejak pertengahan Oktober 2015 ini cuaca di Jawa Timur cenderung panas dampak dari posisi Matahari yang berada tepat di atas provinsi paling ujung timur Pulau Jawa tersebut.

Selain itu, lanjut dia, semakin lamanya musim penghujan maka berimbas pada musim tanam yang mundur dari jadwal sehingga dikawatirkan stok pangan  terganggu. Sebagai langkah antisipasi, kata dia, Pemprov Jatim telah berkirim surat ke Presiden untuk melakukan rekayasa pengiriman stok ke luar provinsi.

“Kami terpaksa menghentikan sementara pengiriman beras, gula dan sembako ke luar provinsi. Kemungkinan sampai Maret tahun depan,” kata mantan Sekdaprov Jatim tersebut.

Tak Perlu Panik
Kendati demikian, orang nomor satu di Jatim itu meminta warga tidak panik akibat terganggunya stok pangan karena sudah dijamin masih tersedia untuk 38 kabupaten dan kota di jatim. “Gudang-gudang Bulog masih penuh beras semua dan ini menujukkan meski musim kemarau, tapi beras aman. Masyarakat tak perlu khawatir,” katanya.

Sementara itu, sebelumnya Gubernur Soekarwo juga mengaku sudah meminta secara khusus kepada kepala daerah, termasuk para penjabat sementara untuk selalu waspada akan ketersediaan pangan dan langsung turun ke daerah berkonsolidasi dengan seluruh pihak. “Itu penting dan harus selalu waspada memantau akan ketersediaan kebutuhan sembako,” katanya.

Menurut dia, kewaspadaan terhadap ketersediaan sembako dikarenakan kemarau 2015 berlanjut lebih panjang menyebabkan kekeringan Jatim lebih parah. Selanjutnya, ada kemungkinan musim penghujan akan mundur sehingga sangat berpengaruh pada musim tanam, yang berimbas terhadap musim panen mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya