SOLOPOS.COM - Hutan jati di Dander, Kabupaten Bojonegoro meranggas, Sabtu (12/9/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Aguk Sudarmojo)

Kemarau 2015 diantisipasi Pemkab 2015 dengan menyiapkan Rp10 miliar dana bencana.

Madiunpos.com, BOJONEGORO — Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur menyiapkan dana tak terduga penanggulangan bencana senilai Rp10 miliar di dalam APBD 2015. Anggaran sebesar itu untuk mengatasi berbagai bencana, terutama kekeringan yang melanda daerah itu pada musim kemarau 2015 ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kalau memang alokasi dana di BPBD untuk penanggulangan bencana kekeringan habis, bisa memanfaatkan anggaran tak terduga yang pemkab siapkan sebesar Rp10 miliar,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro Andik Sudjarwo di Bojonegoro, Sabtu (3/10/2015).

Ia menjelaskan bahwa BPBD memiliki anggaran penanggulangan bencana kekeringan senilai Rp100 juta untuk pengadaan air bersih bagi warga yang daerahnya mengalami kekeringan. “Alokasi anggaran Rp100 juta yang kami kelola untuk pengadaan air bersih itu habisnya Oktober ini,” katanya.

Andik Sudjarwo memperkirakan jumlah warga yang mengalami kesulitan air bersih akan terus bertambah sebab musim hujan pada awal November, sebagaimana prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). “Kalau memang alokasi anggaran itu habis, kami akan memanfaatkan anggaran tak terduga tersebut,” katanya.

Hanya saja, menurut dia, pemanfaatan anggaran tak terduga penanggulangan bencana tidak bisa dilakukan secara langsung, tetapi harus melalui pengajuan ke kas daerah. Pengadaan air bersih bagi warga yang daerahnya mengalami kesulitan, kata Andik, juga dilakukan dengan membuat sumur bor air tanah.

“Saat ini sudah ada sembilan sumur bor air tanah yang sudah jadi. Hampir semuanya mengeluarkan air dengan debit yang bagus,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial Disnakertransos Bojonegoro Dwi Harningsih mengatakan bahwa pihaknya akan mengajukan tambahan anggaran pengadaan air bersih sebab anggaran pengadaan air bersih sebesar Rp100 juta yang dikelola sudah habis. Alokasi anggaran itu, lanjut dia, sudah dimanfaatkan untuk pengadaan air bersih sebanyak 250 truk tangki (5.000 liter/truk tangki).

“Anggaran pengadaan air bersih di tempat kami sudah habis sebab permintaan warga yang mengalami kesulitan air bersih cukup banyak,” katanya. Data di BPBD setempat, sampai akhir September 2015 lalu, jumlah warga yang mengalami kesulitan air bersih akibat kemarau 2015 ini mencapai 24.389 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 80.514 jiwa di 67 desa yang tersebar di 16 kecamatan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya