SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harianjogja.com, JOGJA- Perusahaan Daerah Air Minum Tirtamarta Jogja berharap tidak perlu ada sistem giliran air untuk pelanggan, menyusul turunnya debit air pada musim kemarau mendatang.

Debit air di PDAM Tirtamarta Jogja diperkirakan mengalami penurunan hingga 10% saat kemarau dari rata-rata debit 550 liter per detik.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtamarta Jogja, Dwi Agus Triwidodo, berharap tidak perlu melakukan sistem “giliran” kepada pelanggan selama musim kemarau.

Sistem giliran air pernah terjadi tiga tahun lalu. Namun saat ini, menurutnya debit air diperkirakan masih cukup untuk melayani sekitar 33.700 pelanggan.

“Pelanggan bisa menghindari pemakaian saat jam puncak dengan menyiapkan tandon air. Saat jam puncak, pelanggan bisa menggunakan air di dalam bak penampungan, bukan langsung dari kran,” katanya, belum lama ini.

Jam puncak pemakaian biasanya terjadi pada pagi hari yaitu pukul 05.00 – 07.00 WIB dan pada sore hari yaitu pukul 16.00 – 19.00 WIB.

PDAM, lanjut Agus, juga terus melakukan pemeriksaan terhadap kondisi jaringan pipa yang ada untuk mencari dan kemudian memperbaiki pipa yang bocor. PDAM telah menemukan 50 titik kebocoran dan perbaikan dilakukan secara bertahap.

Sementara itu, Kepala Bidang Teknis PDAM Tirtamarta Jogja, Setiawan mengatakan, pelanggan bisa menyampaikan keluhan ke perusahaan daerah tersebut selama 24 jam per hari.

“Ada petugas yang piket. Keluhan mengenai pipa PDAM bocor, air keruh atau mati bisa langsung dilayangkan ke kami. Baik melalui telepon atau pesan singkat di nomor 08122951345,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya