Solopos.com, MILAN – Kemarahan ultras atau suporter garis keras Milan tak terelakkan lagi ketika skuat Rossoneri hanya bermain imbang 1-1 lawan 10 pemain Genoa di San Siro, Minggu (24/11/2013) dini hari WIB.
Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda
Kemarahan Ultras merupakan buntut dari jebloknya hasil yang didapatkan Milan sejauh ini di musim ini. Tak bisa menahan kemarahan mereka, sekitar 300 ultras memblok pintu keluar di San Siro setelah laga kontra Genoa.
Akibat blokade ini para pemain kedua tim dan suporter Genoa tertahan di dalam stadion. Melihat protes suporter, dua pemain Milan, Kaka dan Christian Abbiati mencoba meredam kemarahan mereka dengan bertatap muka langsung dengan suporter yang memblokade pintu keluar stadion.
Dalam aksi protes itu, suporter meluapkan kemarahan mereka dengan meneriakkan kata-kata seperti ‘Malu pada Anda’, ‘Kami menunggumu dengan tongkat’ dan ‘Berandalan ini tidak tahu apa itu pengorbanan. Rekening bank mereka penuh sementara orang-orang seperti kami bekerja untuk mereka’.
Menurut laporan Football Italia, Mario Balotelli berusaha menerobos gerbang untuk bertemu dengan ultras namun dihentikan oleh polisi. Namun Kaka dan Abbiati diizinkan berhadapan langsung dan berdiskusi dengan ultras.
Kaka dan Abbiati berjanji Milan akan berusaha lebih keras dan akan mengingatkan sejumlah pemain yang dituduh suporter begadang hingga larut malam. Setelah berdiskusi dengan Kaka dan Abbiati, ultras secara berangsur-angsur membuka blokade dan mengizinkan bus tim meninggalkan stadion selepas tengah malam.