SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SRAGEN — Kemah para aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Sragen di Taman Sukowati Sragen (S2), Sabtu (27/4/2019) malam, memang selesai sebelum waktunya karena para abdi negara itu berhamburan pulang begitu hujan datang. Namun, kemah itu rupanya sudah disiapkan dengan meriah.

Sebelum hujan, kemah itu berlangsung meriah diiringi musik Koes Plus-an. Ada 157 tenda yang dipinjam dari Kwarcab Pramuka Sragen dan dua tenda VIP yang terletak di dekat pintu masuk sisi utara Taman S2. Kegiatan kemah itu diiringi dengan makan kambing guling.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rencananya, ada 765 orang yang akan menginap di tenda-tenda itu. Mereka terdiri atas pejabat eselon IV, III, dan II dari 51 organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Sragen.

Satu tenda diisi lima orang pejabat yang diatur oleh Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sragen. Di sisi barat embung, ada band ala Koes Plus Sragen yang menghibur mereka di panggung mini.

Bupati dan sejumlah pejabat baru mulai berdatangan selepas pukul 19.30 WIB Tak lama kemudian, Yuni menyoroti setiap taman buatan OPD yang menghiasi pinggir embung. Nama-nama tanaman dan nama OPD diperiksa dan dibacanya. Hingga lampu senternya menyoroti seorang pejabat yang sejak tadi sibuk dengan ponselnya.

Bupati dan Wakil Bupati Sragen mendekati tempat kambing guling, memutarnya lalu mencicipinya. “Kok alot ya,” kesannya begitu memakan beberapa potong daging kambing berumur empat bulan itu. Yuni terus melihat kambing guling lainnya. Total ada 19 kambing guling yang disiapkan dengan patungan para pimpinan OPD.

Para camat dari 20 kecamatan pun menyiapkan tujuh ekor kambing guling yang dipesan kepada Sragen Aqiqah. Harga kambing guling itu bervariasi mulai dari Rp1,8 juta-Rp2,2 juta.

“Satu kambing ditanggung tiga camat. Sama halnya dengan OPD, tiga OPD menyediakan satu kambing guling,” kata Camat Sambirejo, Nugroho Dwi Wibowo.

Keesokan harinya, semua tenda basah kuyup akibat hujan di tengah malam. Ada beberapa tenda yang ambruk. Termasuk tenda VIP yang tidak layak ditempati karena basah dan airnya tembus sampai permukaan dalam tenda. Kendati demikian, Bupati cukup puas dengan antusiasme ASN yang ikut.

“Kebersamaannya berhasil tetapi kemahnya yang tidak berhasil karena hujan. Kalau tidak hujan pasti lebih meriah lagi,” katanya saat ditemui wartawan, Minggu pagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya