SOLOPOS.COM - PKL Taman KB Kota Semarang. (Skycrapercity.com)

Kemacetan lalu lintas di Semarang coba diatasi dengan menerapkan jalur satu arah, salah satunya di Jl. Menteri Supeno.

Semarangpos.com, SEMARANG – Pemkot Semarang melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Infromatika (Dishubkominfo) menerapkan jalur satu arah di beberapa jalan guna mengurangi kemacetan pada awal 2017 ini. Namun, kebijakan itu rupanya tak serta merta bisa diterima masyarakat dengan baik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti yang dialami para pedagang kaki lima (PKL) di Jl. Menteri Supeno, atau tepatnya di depan Taman KB. Penerapan jalur searah di lokasi itu dianggap para PKL sebagai penyebab turunnya omset.

Hak itu dikarenakan jalur yang semula dipenuhi pedagang dan pembeli itu kini menjadi sepi.

Pantauan Semarangpos.com di lokasi itu, Selasa (24/1/2017), hanya ada beberapa pedagang yang masih berjualan.

Salah seorang pedagang yang berjualan di depan Taman KB, Nanang, menyebutkan semenjak diterapkan jalur searah di Jl. Menteri Supeno, beberapa pedagang yang menggunakan sepeda motor roda tiga memilih pindah tenpat. Padahal, sebelumnya ada sekitar 12 pedagang yang menggunakan kendaraan roda tiga yang kerap berjualan di jalur itu.

“Saat ini hanya tinggal tiga atau empat [pedagang] saja. Lainnya, memilih pindah lokasi karena tak seramai dulu,” ujar pria yang sehari-hari berjualan ketupat sayur itu saat berbincang dengan Semarangpos.com, Selasa.

Sepinya pengunjung ini pun berdampak pada turunnya omset para pedagang. Jika sebelumnya, para PKL itu mampu menjual dagangannya hingga 100 porsi per hari, kini hanya sekitar 50 porsi per hari.

“Jumlah pembeli juga jadi turun. Mereka rata-rata enggan beli di tempat ini karena harus mencari jalan memutar,” beber Nanang.

Nanang menyebutkan mayoritas pembelinya merupakan karyawan perkantoran di sekitar Jl. Pahlawan. Mereka membeli dagangannya saat hendak menuju RSUP Dr. Kariadi atau daerah Kalisari.

Namun, kini para pembeli itu enggan melintas di Jl. Menteri Supeno jika ingin ke arah Kalisari.  Mereka lebih memilih melewati Jl. Veteran atau sisi sebelah utara Mapolda Jateng karena Jl. Menteri Supeno tak bisa dilalui dari arah barat atau Jl. Pahlawan.
Nanang menilai di sekitar Taman KB sebenarnya belum perlu diterapkan jalur satu arah, karena bukan termasuk jalur utama lalu lintas.

“Di sini memang sering macet, tapi kemacetan itu terjadi hanya saat jam-jam masuk dan pulang sekolah karena ada sekolah di situ [SMAN 1 Semarang]. Selebihnya lancar,” imbuh Nanang.

Sementara itu, salah seorang pembeli ketupat sayur, Rahdyan Fardyanto, mengatakan kesulitan saat akan menikmati makanan favoritnya itu. Ia mengaku harus mengitari dulu Taman KB sebelum ke lokasi penjual ketupat sayur itu.

“Harus mutar dulu, jadi sedikit malas. Kalau dulu kan bisa langsung dari arah timur,” tutur Rahdyan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya