SOLOPOS.COM - Bandara Ahmad Yani Semarang. (ankasapura1.co.id)

Kemacetan di Semarang dicegah pada rencana pengembangan Bandara Ahmad Yani.

Semarangpos.com, SEMARANG — Pemerintah Kota Semarang menyiapkan pembangunan dua jalur tidak sebidang seiring pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani. Persipangan tidak sebidang dengan jalur besi kereta api itu diharapkan mampu memberikan kenyamana pengunjung bandar udara itu sekaligus mencegah bertambahnya titik kemacetan di Kota Semarang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tahun ini disusun DED [detail engineering design] simpang tidak sebidang perlintasan kereta api (KA) di Madukoro dan Anjasmoro,” ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang Iswar Aminuddin di Semarang, Jumat (3/2/2017). Pembangunan simpang tidak sebidang di dua perlintasan KA itu, diakuinya, untuk mengantisipasi pembangunan atau pengembangan Bandara Ahmad Yani yang ditargetkan rampung pada 2018.

Menurut dia, pembangunan jalur tidak sebidang di dua perlintasan itu dimaksudkan untuk memperlancar akses masyarakat atau pengguna layanan transportasi udara yang akan menuju bandara. “Apakah flyover atau underpass belum bisa diketahui karena ini lagi penyusunan DED. Dari laporan akhir DED kan nanti baru dapat diketahui hasilnya seperti apa,” katanya.

Termasuk, kata dia, kajian juga akan dilakukan berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) karena menyangkut perjalanan KA sehingga pelaksanaan proyek harus dilakukan hati-hati. Ia menargetkan penyusunan DED bisa dirampungkan pada tahun ini dan pada 2018 bisa dimulai pembangunan dan rampung bersamaan dengan dimulainya operasional hasil pengembangan bandara.

“Paling tidak, begitu bandara beroperasi, kami juga harus ready. Jangan sampai bandara sudah selesai, tetapi pembangunan simpang tidak sebidang di perlintasan belum selesai,” ungkapnya.

Tentunya, kata Iswar, proyek perlintasan tidak sebidang yang masih menyisakan pekerjaan akan menghambat akses pengguna layanan transportasi udara dari dan ke Bandara Ahmad Yani. “Makanya, ketika 2018 (DED, red.) sudah selesai, dibangun dan operasional. Bandara kan selesainya 2018 sehingga harapannya perlintasan di Madukoro dan Anjasmoro juga selesai,” katanya.

Selain itu, kata dia, pembenahan juga akan dilakukan di persimpangan jalan di kawasan tersebut, seperti persimpangan Jl. Madukoro dan Jl. Arteri Yos Sudarso untuk mendukung akses bandara. “Jl. Madukoro kan di persimpangan Arteri Yos Sudarso kan masih satu jalur. Rencananya dijadika dua jalur. Sudah ada anggaran sekitar Rp20 miliar. Kami lakukan juga perbaikan trafik manajemen,” pungkasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya