SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANTUL—Tertangkap basah mengendarai sepeda motor sambil membawa senjata tajam jenis samurai, Galih Armada alias Boncel, 20, warga Tegal Senggotan, Tirtonirmolo, Kasihan dibekuk anggota patroli Polsek Kasihan pada Selasa (6/9) dini hari.

Saat ditangkap, pelaku mengaku samurai sepanjang 50 cm itu hanya untuk jaga diri jika sewaktu-waktu terlibat masalah dengan orang lain di jalan. Namun, tak berselang lama setelah polisi memeriksa pelaku di ruang penyidik Mapolsek Kasihan, datanglah Ria Supri Nugroho, 19, warga Sonopakis, Ngestiharjo, Kasihan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepada polisi, remaja itu mengaku baru saja menjadi korban penganiayaan oleh seseorang tak dikenal dengan cara disetrum. Ternyata, keterangan dari korban sama persis dengan ciri fisik pelaku yang berprofesi sebagai pedagang burung di Pasty itu.

“Berkat laporan dari korban, pelaku akhirnya mengaku selain membawa samurai, dia masih menyimpan senjata lain berupa alat setrum dengan tegangan cukup tinggi,” terang Kapolsek Kasihan, Kompol Beja di kantornya, Selasa (6/9) siang.

Kapolsek menjelaskan, penganiayaan itu berawal ketika korban berpapasan dengan pelaku tak jauh dari lokasi penangkapan, Senin (5/9) sekitar pukul 22.00 WIB. Waktu itu, pelaku dengan sengaja mbleyer Yamaha Mio nopol AB 2330 EC yang dikendarainya sendirian.

Lantaran tersinggung, korban pn mengingatkan pelaku. Apesnya, pelaku langsung menepikan motornya. Korban seketika terkapar setelah pelaku menyundutkan alat setrum tepat di tubuhnya. Mengetahui korbannya tak berdaya, pelaku pun tancap gas.

Atas perbuatannya melakukan penganiayaan dan membawa sajam tanpa izin yang sah, pelaku dijerat pasal 351 KUHP dan UU Darurat No.12 tahun 1951. “Untuk penganiayaan, ancaman maksimal 5 tahun penjara,” tegas Kapolsek.

Ditemui seusai menjalani pemeriksaan, pelaku mengatakan malam itu dia memang sengaja membawa samurai dan alat setrum karena hendak menyelesaikan permasalahan yang menimpa temannya. “Teman saya baru saja dikeroyok. Saya dimintai tolong. Senjata itu hanya untuk jaga-jaga saja,” singkatnya.(Harian Jogja/Dinda Leo Listy)

Foto Ilustrasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya