SOLOPOS.COM - Pedagang di Pasar Tuban, Gondangrejo, Karanganyar mengeluhkan tak mendapat bantuan saat pandemi Covid-19 (Solopos/Candra Mantovani).

Solopos.com, KARANGANYAR -- Salah satu pedagang di Pasar Tuban, Gondangrejo, Karanganyar, Muana mengeluhkan lapak jualannya sepi pembeli selama pandemi Covid-19 ini.

Meski sepi, mau tak mau perempuan berusia 70 tahun ini harus tetap berjualan di Pasar Tuban Karanganyar guna memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan enam anaknya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tunggu Ini, Wisata Candi Ceto dan Sukuh Karanganyar Masih Tutup

Dia berusaha mati-matian untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya lantaran tak ada sama sekali stimulus maupun bantuan dari pemerintah. Muana adalah tulang punggung ekonomi keluarga setelah suaminya meninggal dunia.

Ekspedisi Mudik 2024

“Berat memang, tapi harus terus dijalani. Anak saya enam dan belum semua dapat kerja setelah selesai sekolah. Jadi saya masih menjadi tulang punggung keluarga. Karena wabah ini, pasar jadi sepi sekali. Walaupun ada beberapa yang beli, tetap saja berat karena penghasilan harian tidak cukup. Bisa untuk makan saja sudah bagus setiap hari,” urai dia saat ditemui Solopos.com di lapak dagangannya di Pasar Tuban, Kamis (18/6/2020) lalu.

Data Covid-19 Sukoharjo: Positif Bertambah Jadi 80, 1 Kasus Baru Lagi di Pucangan

Selama pandemi, tak ada bantuan untuknya maupun pedagang lain di Pasar Tuban Karanganyar. Berjualan adalah satu-satunya cara bertahan hidup.

“Kalau pendapatan harian lumayan. Kalau sekarang kan paling sekitar Rp100.000 sehari. Saya punya enam anak. Berharap dapat bantuan, ya bantuan apa? Saya juga bingung. Pedagang tidak dapat sama sekali,” tambah dia.

Bersetubuh dengan Anak, Remaja Banyumas Terancam 15 Tahun Penjara

Penting Bisa Jualan

Nasib yang sama juga dirasakan oleh Harni, pedagang kebutuhan dapur di Pasar Tuban Karanganyar itu.

Dia mengaku tak mendapat bantuan sama sekali dari pemerintah sebagai pekerja informal yang jelas-jelas terkena imbas pandemi Covid-19.

Warga Tawangmangu Karanganyar Positif Covid-19, Ketahuan Saat Urus Surat Sehat Untuk Merantau

“Sekarang yang penting bisa jualan dulu. Dicukup-cukupkan. Sebelum wabah pendapatan saya sekitar Rp500.000. Tapi, saat wabah ini, laku saja sudah Alhamdulillah. Yang penting bisa buat makan sehari-hari. Ya harus berjuang mandiri, soalnya tidak ada bantuan dari pemerintah,” jelas dia.

 

Logo Splice Lights On

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya