SOLOPOS.COM - Pedagang sayur di Pasar Wonogiri, Ngatinem (kiri), 66, tengah melayani pembeli, Senin (22/8/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri M)

Solopos.com, WONOGIRI — Wacana kenaikan harga Pertalite sebagai bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dinilai berdampak negatif bagi sejumlah pedagang di Pasar Wonogiri. Hal itu terutama bagi pada pedagang yang berasal dari luar Kabupaten Wonogiri.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, terdapat sejumlah lima pedagang asal Kabupaten Boyolali yang berdagang di Pasar Wonogiri. Rata-rata dari mereka menjual sayuran berupa kol, wortel, bayam, hingga cabai. Mereka rela jauh-jauh membawa sejumlah produk itu dari Boyolali ke Wonogiri.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Salah satu pedagang asal Boyolali yang berjualan di Pasar Wonogiri itu bernama Harti. Ia mengaku telah berjualan di Pasar Wonogiri sejak 40 tahun lalu. Setiap hari, perempuan berusia 66 tahun itu berangkat dini hari dari rumahnya dengan membawa beragam sayur dengan berat maksimal lima kuintal.

Bawaan seberat itu dibawa menggunakan motor beroda tiga. Kepada Solopos.com, Senin (22/8/2022), Harti mengatakan memakai BBM bersubsidi jenis Pertalite.

“Dalam sehari pulang-pergi [Boyolali-Wonogiri] itu paling tidak membutuhkan Rp120.000 untuk biaya bensin [Pertalite],” ucapnya.

Baca Juga: Pertamina Sudah Tentukan Lokasi Beli Pertalite Pakai MyPertamina, Aman?

Jika pemerintah jadi menaikkan harga Pertalite pekan ini, biaya bensin yang Harti keluarkan otomatis ikut naik. Kendati demikian, ia mengaku tak bakal ikut menaikkan harga sayur yang dijualnya. Langkah menaikkan harga sayur itu ditakutkan bakal berimbas pada konsumen yang enggan membeli.

“Kalau soal keuntungannya, ya tetap untung. Tapi mepet. Kalau biasanya untung 50% atau 30%. Jika harga Pertalite naik, ya persentasenya ikut berkurang,” imbuh Harti.

Pedagang sayur lainnya asal Boyolali yang mengais rezeki di Pasar Wonogiri, yakni Ngatinem, 66. Setiap hari, ia berangkat dari Boyolali mulai pukul 03.00 WIB dengan membawa sekitar satu ton beragam sayuran yang diletakkan di mobil.

Dalam sehari, mobil yang ditumpanginya membutuhkan bensin sebanyak 15 liter. Dimintai tanggapan soal wacana kenaikan harga Pertalite pekan ini, Ngatinem mengaku bingung.

Baca Juga: Pengamat: Jika Pertalite Naik Jadi Rp10.000, Daya Beli Masyarakat akan Terpuruk

“Saya enggak tahu, jadinya naik berapa to? Kalau naiknya cuman Rp500 masih bisa diatasi. Kalau sampai Rp2.000 atau Rp2.500, kayaknya enggak bisa nutup,” ujar Ngatinem kepada Solopos.com, Senin.

Dilansir dari Bisnis.com, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan, pemerintah tengah menyusun skema penyesuaian harga untuk mengurangi beban subsidi dan kompensasi energi.

Skema yang dimaksud, yakni menghitung beberapa skenario penyesuaian subsidi dan kompensasi energi dengan memperhatikan dampaknya terhadap masyarakat.

Jarak antara harga keekonomian dan harga jual Solar dan Pertalite dinilai lebar. Hal ini lantaran harga minyak dunia saat ini sedang tinggi dan karenanya memerlukan penyesuaian harga BBM.

Baca Juga: Kalau Harga BBM Pertalite Naik Jadi Rp10.000, Kamu Setuju Enggak Lur?

“Hingga saat ini, APBN menanggung subsidi dan kompensasi energi mencapai Rp502 triliun. Tanpa ada penyesuaian kebijakan, angka ini bisa meningkat hingga lebih dari Rp550 triliun pada akhir tahun,” katanya melalui keterangan resmi seperti dikutip dari Bisnis.com, Minggu (21/8/2022).

Kendati demikian, Luhut menegaskan keputusan menaikkan harga BBM di tengah kondisi tingginya harga minyak dunia saat ini berada di tangan Presiden Joko Widodo.

“Yang perlu diingat, keputusan akhir tetap di tangan Presiden. Namun langkah awal yang perlu dilakukan adalah memastikan pasokan Pertamina untuk Pertalite dan solar tetap lancar distribusinya,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya