Keluarga Supiyati Masih Butuh Uluran Tangan

Supiyati (JIBI/Harian Jogja/dok)

BANTUL—Meski biaya pengobatan Supiyati selama dirawat di RS Nur Hidayah, Jetis, Bantul ditanggung Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan sumbangan dari sedekah, bukan berarti pihak keluarganya tak lagi membutuhkan uluran tangan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Setelah meninggalkan RS Nur Hidayah, Jumat (12/10/2012), biaya perawatan mantan penderita penyakit aneh itu sepenuhnya ditanggung keluarganya di Dusun Seropan I, Muntuk, Dlingo. Sesuai anjuran tim medis dan spiritual RS, dibutuhkan waktu enam bulan bagi Supiyati beristirahat total.

Alhasil, seluruh biaya perawatan Supiyati bakal ditanggung keluarganya di Dlingo. Mengingat, seluruh tabungan dan sebagian besar harta benda milik kedua orangtua Supiyati telah ludes untuk biaya pengobatan Supiyati selama di Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatra Selatan.

“Selama 1,5 tahun Supiyati menderita penyakitaneh. Didalam tubhnya bersarang ribuan paku, sudah banyak biaya untuk berobat ke paranormal, dokter, hingga ke dua rumah sakit di Sumatra. Namun, hasilnya nihil. Akhirnya kami memutuskan pulang ke Jawa,” kata Sagiran kepada Harian Jogja Sabtu (13/10/2012)

Mewakili keluarga di Dusun Seropan, kakak sepupu Supiyati, Yekti Utami, 30, mengucapkan terima kasih atas doa serta sumbangan dari semua donatur selama Supiyati dirawat di RS Nur Hidayah sejak Selasa (25/9/2012) lalu. “Tidak akan pernah kami lupakan sepanjang hayat,” ucapnya, Sabtu (13/10/2012).

Lantaran Supiyati masih harus menjalani perawatan spiritual intensif selama enam bulan, Yekti menambahkan, keluarganya akan terus membuka pintu bagi para donatur yang hendak menyisihkan sebagian hartanya demi kesembuhan Supiyati.

Bagi donatur yang tidak bisa meluangkan waktu untuk menjenguk Supiyati yang kini dirawat di rumah pakdenya, Siswanto, di Dusun Seropan I, Muntuk, Dlingo, bantuan bisa ditransferkan ke nomor rekening 3585-01-021433-53-8 BRI Unit Imogiri Bantul, DIY atas nama Yekti Utami.