SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah. (Solopos)

Solopos.com, SRAGEN -- Keluarga sejumlah perangkat desa atau perdes Ngarum, Kecamatan Ngrampal, Sragen, diduga menerima Bantuan Sosial Tunai atau BST dari Kemensos.

Informasi yang diperoleh Solopos.com, sedikitnya enam anggota keluarga dan kerabat dari sekretaris desa (sekdes), empat kerabat dari kepala dusun (kadus), dan satu keluarga dari seorang kasi diduga ikut menerima bantuan tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Banyaknya keluarga perdes yang mendapat jatah BST itu memicu reaksi dari kalangan pemilik usaha kecil menengah (UMKM) di desa setempat. Mereka protes karena tidak mendapatkan BST padahal sama-sama terdampak Covid-19.

Sopir Bus AKAP Asal Masaran Sragen Ketahuan Positif Covid-19 Saat Bikin Surat Sehat untuk Kerja

Ekspedisi Mudik 2024

“Terus terang kami sebagai UMKM merasa sakit hati. BST itu digulirkan saat terjadi pandemi. Saat usaha kami mati suri karena terdampak pandemi, kami tidak dapat BST. Justru keluarga dari perangkat desa yang dapat BST dari Kemensos itu,” ujar A, salah satu pelaku UMKM Desa Ngarum, Sragen, kepada Solopos.com, Minggu (14/6/2020).

Demi transparansi data, T, pelaku UMKM lainnya, mengaku sudah berusaha meminta data penerima BST di Desa Ngarum ke balai desa setempat. Namun, usahanya itu tidak membuahkan hasil.

Legislator Solo Komentari Tragedi Maut Benang Layangan di Mojosongo: Ini Keteledoran Bersama!

Pemdes Ngarum tidak memberikan data penerima BST sehingga membuat warga terpaksa mencari tahu sendiri. “Jadi kami terpaksa mengumpulkan data di lapangan. Kami cari tahu siapa saja penerima BST di Desa Ngarum. Hasilnya, ternyata banyak keluarga perangkat desa yang dapat BST,” ujarnya.

Data Terpadu Kesejahteraan Sosial

T juga mengaku mendapat informasi ada pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) yang mendapat BST itu.

Menanggapi hal itu, Sekdes Ngarum, Sragen, Budi Abtama, tidak memungkiri beberapa anggota keluarganya termasuk ibu dan kakaknya tercatat sebagai penerima BST dari Kemensos.

24 Perusahaan di Sukoharjo Terpukul Covid-19, 5.170 Karyawan Kena PHK dan Dirumahkan

Kendati begitu, dia menegaskan nama-nama penerima BST di Desa Ngarum sudah masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dari Kementerian Sosial (Kemensos).

“Data penerima BST itu dari pusat, desa gak pernah buat. Saya juga tidak membuatnya. Sebenarnya proses pencairan BST di lapangan tidak ada masalah. Mungkin ada yang suka dan tidak suka, saya kira itu wajar,” paparnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya