SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta [SPFM], Peneliti Lembaga Demografi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Abdillah Ahsan mengungkapkan, konsumsi rokok paling banyak justru terdapat pada keluarga miskin. Ini didasarkan perhitungan tahun 2009 yang menyebutkan, 68 persen dari keluarga miskin menghabiskan penghasilan terbesarnya untuk rokok. Hal itu disampaikan Abdillah, dalam pemaparan penelitian terkait perkembangan konsumsi rokok dan bea cukai industri rokok di Indonesia di Jakarta, Rabu (27/7).

Dia menjelaskan, jika seseorang mengkonsumsi rokok 3600 bungkus per 10 tahun, ini sama dengan menghabiskan dana Rp 36 juta. Angka ini lebih besar dari biaya haji,  biaya sekolah S1 Universitas Indonesia,  membayar uang muka rumah, dan renovasi rumah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dengan kata lain, keluarga miskin lebih memilih rokok daripada pendidikan atau umroh.  Lembaga Demografi juga menyebutkan,  akibat konsumsi rokok yang tinggi pada keluarga miskin,  mereka kehilangan beberapa kesempatan penting yaitu pembelian rokok 11 kali lebih banyak, daripada membeli daging untuk konsumsi keluarga. [kcm/hen]

Ekspedisi Mudik 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya