SOLOPOS.COM - Bekas gudang es angker di Jajar, Solo, tempat tinggal Agus bersama keluarganya. (Detik.com)

Solopos.com, SOLO -- Agus Supriyanto, 35, keluarga miskin yang tinggal di bekas gudang es angker di Jajar, Solo, tidak mendapatkan bantuan sosial tunai atau BTS, padahal kondisinya sangat memprihatinkan.

Agus yang tinggal bersama sang istri Noviyanti, 36, dan tiga anaknya tidak menerima BST lantaran masalah kependudukan. Lurah Jajar, Laweyan, Solo, Jati Waluyo, mengatakan keluarga miskin yang tinggal di bekas gudang es tersebut bukan merupakan warga Jajar. Kondisi kependudukan Agus membuat dia dan keluarganya tidak menerima BST.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Agus Supriyanto dan Noviyanti bukan warga Jajar. Kalau Mas Agus itu warga Kerten sedangkan perempuan itu warga Batam informasinya," papar dia kepada Solopos.com, Jumat (19/6/2020).

1 Kasus Baru di Makedonia Utara, WNI Positif Covid-19 di LN Jadi 1.072

Jati menambahkan secara data kependudukan Agus masuk di dalam kartu keluarga (KK) orang tuanya yang merupakan warga Kerten. Namun, orang tua Agus saat ini mengontrak rumah di wilayah Jajar.

Karena masih berada di satu KK, pemerintah setempat tidak bisa menyalurkan BST kepada Agus. Sebab, orang tua Agus sudah mendapatkan dana BST.

"Kalau satu KK kan tidak bisa dobel. Saya dapat fotokopi KK Agus. Kalau si perempuan mengakunya dari Semarang, tetapi saya tanya KK-nya ikut orang tuanya di Batam. Jadi agak sulit. Ide saya KK di Batam itu difoto untuk kroscek agar bisa mengurus kependudukan dia di sini," papar dia.

Rp1 Triliun untuk Ringankan Biaya Kuliah Mahasiswa PTS, Ini Penerimanya

Ditawari Bantuan Urus Akta Kelahiran

Dia melanjutkan setelah data kependudukan keluarga miskin itu diselesaikan, pihaknya bisa secara langsung membantu mengurus akta kelahiran tiga orang anak Agus.

Jati menyebut tanah mangkrak di bekas gudang es itu seluruhnya dipagari agar tidak ada orang yang masuk. Ketika ada orang yang masuk pun, bekas gudang es itu sulit dilihat jelas karena situasi di sekitarnya dipenuhi pepohonan.

Positif Covid-19 Indonesia 19 Juni Bertambah 1.041 Jadi 43.803, Sembuh 17.349

Sementara itu, Jati membenarkan Agus bekerja membantu salah satu warung angkringan di kawasan Fajar Indah untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga miskin di bekas gudang es itu.

"Segera saya berkoordinasi dengan instansi lain untuk mengurus kependudukannya agar anak-anaknya bisa memiliki data kependudukan untuk bersekolah. Nanti saya minta diprioritaskan karena situasi dan ekonominya," ujar dia.

Ia menambahkan juga akan berkoordinasi dengan Lurah Kerten agar memecah KK keluarga miskin di bekas gudang es itu sehingga dapat diberi bantuan BST.

Yes! Pemerintah Beri Keringanan Uang Kuliah, Ini 5 Skemanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya