SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

MISRATA—Keluarga Muammar Kadhafi menuntut diberi kesempatan untuk memakamkan mayat mantan penguasa Libya itu. Dalam satu pernyataan di stasiun televisi pro-Qadhafi yang berpusat di Suriah, keluarga mantan pemimpin Libya tersebut meminta penyerahan mayat Gaddafi; putranya, Mu`tassim; dan orang lain yang tewas pada Kamis, 20 Oktober 2011 lalu.

“Kami menyeru PBB, Organisasi Kerja Sama Islam (OIC), dan Amnesty International agar memaksa Dewan Peralihan Nasional menyerahkan mayat para syuhada kepada suku kami di Sirte dan mengizinkan mereka melakukan upacara pemakaman mereka sejalan dengan ajaran Islam,” demikian isi pernyataan keluarga Qadhafi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekretaris Jenderal NATO Fogh Rasmussen dalam keterangannya pada wartawan, Jumat, 21 Oktober 2011, mengatakan bahwa Barat telah mengambil keputusan awal untuk menyerukan penghentian Operation Unified Protector pada 31 Oktober.

Rasmussen tak menyampaikan penyesalan secara terbuka mengenai kematian mantan pemimpin Libya tersebut, yang ditangkap dalam keadaan hidup oleh anggota Dewan Peralihan Nasional (NTC), tapi dibawa dalam keadaan tewas ke satu rumah sakit.

Para pejabat NTC telah mengatakan Qadhafi belakangan meninggal akibat lukanya di dalam ambulans. Tapi pengemudi ambulans, Ali Jaghdoun, mengatakan kepada Reuters bahwa Qadhafi sudah meninggal ketika ia mengambil mayatnya.

“Saya tidak berusaha menolong dia, sebab ia sudah meninggal,” kata Jaghdoun, di dalam kesaksian yang menambah besar dugaan yang sudah tersebar luas bahwa Qadhafi dihakimi beramai-ramai.

Komisi HAM PBB menyatakan bahwa penyelidikan diperlukan mengenai apakah ia dihukum mati secara singkat. Para pemimpin sementara harus memutuskan apa yang dilakukan dengan mayat Qadhafi. (Tempointeraktif.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya