SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Sejumlah keluarga korban mengeluhkan minimnya informasi yang diberikan pada maskapai Lion Air terkait dengan situasi terkini pascakecelakaan pesawat JT610 PK-LQP.

Dalam konferensi pers proses evakuasi Lion Air JT610 PK-LQP yang dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, pendiri Lion Air Rusdi Kirana, Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi, serta perwakilan TNI, dan Polri yang digelar pada Senin (5/11/2018), keluarga korban mengeluhkan hal tersebut.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Di depan pendiri Lion Air Rusdi Kirana, seorang pria yang mengaku sebagai orang tua dari Johan Ramadhan mengatakan bahwa Lion Air gagal dalam menangani keluarga korban. Johan merupakan salah satu nama yang masuk dalam daftar penumpang Lion Air JT610.

“Maaf, khususnya Pak Rusdi Kirana [kami] anggap gagal, [keluarga korban] tidak pernah dihubungi oleh pihak Lion. Jangankan empati, menghubungi saja tidak. Keluarga perlu dirangkul, tapi tidak ditelepon, tidak ada empati sama sekali dari Lion Air,” ujarnya dengan nada tinggi.

Sementara itu, Egin Efendi, anak dari Kapten Efendi yang turut menjadi korban, mengeluhkan minimnya informasi yang diberikan oleh Lion Air.

Menurutnya, keluarga korban tidak mendapatkan informasi terbaru terkait penanganan dan pencarian korban. Dia mengaku keluarga korban selalu mencari-cari informasi sendiri tanpa perkembangan informasi dari maskapai Lion Air. “Malah kami yang mencari-cari informasi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya