SOLOPOS.COM - Keluarga cemara (JIBI/SOLOPOS/Googleimage)

Keluarga cemara (JIBI/SOLOPOS/Googleimage)

SOLO — Masih ingat dengan kisah Abah, Emak, Euis dan Agil dalam sinetron Keluarga Cemara yang tayang di RCTI sekitar 1996 dan 2005 lalu? Sinetron yang diambil dari novel Keluarga Cemara karya Arswendo Atmowiloto ini bakal kembali menyapa pencintanya dalam bentuk  layar lebar.

Promosi Ada BDSM di Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswa UMY

Arswendo mengaku berencana mengakat kisah keluarga sederhana itu dalam layar lebar karena peminatnya hingga saat ini masih banyak. Bahkan di salah satu jejaring sosial terdapat sebuah komunitas di akun facebook yang berisi dukungan untuk menayangkan kembali sinetron tersebut.

“Sampai sekarang masih banyak yang menanyakan pada saya mengenai kelanjutan Keluarga Cemara. Daripada melanjutkan sekuelnya, saya lebih ingin ke layar lebar saja,” kata Arswendo yang ditemui wartawan di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta di sela acara Informasi Karir Mahasiswa ke-IV, Jumat (7/12/2012).

Menurut lelaki kelahiran Solo ini, produksi Keluarga Cemara ke layar lebar lebih mudah ketimbang membuat sekuel lanjutannya. Pasalnya, jika ingin melanjutkan sekuel lanjutan berarti ia harus mengajukan izin terlebih dahulu kepada televisi pemilik hak siar sinetron tersebut.

Meski sudah memiliki gambaran untuk memfilmkan Keluarga Cemara, penulis sandiwara komedi Bayiku yang Pertama ini mengaku belum tahu kapan film itu bakal mulai diproduksi. Saat ini ia masih mempersiapkan pihak-pihak yang nantinya bakal digandeng dalam pembuatan film itu.

“Mau diproduksi sendiri atau menggandeng pihak lain, itu masih dalam tahap pembicaraan,” tegasnya.

Sementara, mengenai pemain, ia memastikan akan melibatkan aktris-aktris baru. Bukan lagi pemain lawas seperti Lia Waroka, Adi Kurdi dan Ceria HD. Namun, mengenai pemilihan artis-artis baru yang akan memerankan Emak, Abah, Euis ataupun Agil itu bakal ia serahkan sepenuhnya kepada produser.

“Nanti produser biasanya yang memilih. Saya malah tidak terlalu tahu artis-artis muda yang kira-kira cocok dengan peran tersebut,” cerita mantan Pemimpin Redaksi (Pemred) Tabloid Monitor ini.

Sinetron yang ditayangkan dengan durasi waktu satu jam per  tayang ini sempat dinobatkan sebagai sebagai sinetron dengan episode terpanjang kala itu. Durasinya sekitar 412 episode dengan jumlah penayangan selama tiga musim. Sinetron yang diproduksi oleh Mizan Productions dan ditayangkan perdana pada Minggu (6/10/1996) ini juga pernah mendapatkan sejumlah penghargaan bergengsi seperti Panasonic Awards sebagai serial terbaik dan gelar sinetron terpuji yang diberikan oleh Festival Film Bandung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya