SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Meski saat ini Komisi III DPR menuai kecaman, tetapi simpatisan dan keluarga Nurcholish Madjid berencana menemuinya. Mereka hendak memberikan klarifikasi atas spekulasi keterkaitan Cak Nur dengan Chandra Hamzah dalam kasus suap Masaro yang disampaikan Kapolri Jenderal BHD.

Demikian tegas Ray Rangkuti, wakil dari Nurcholish Madjid Society. Desakan disampaikannya dalam keterangan pers di kantor Yayasan Paramadina, Pondok Indah, Jakarta, Minggu (8/11).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Selasa malam kami akan Komisi III DPR untuk memberi klarifikasi dan meminta untuk juga mendesak Kapolri meminta maaf,” kata dia.

Menurutnya, spekulasi Chandra Hamzah berusaha melindungi MS Kaban dari kasus dugaan korupsi di Departemen Kehutanan karena ada unsur utang budi dalam pernikahannya dengan Nadia Madjid dibangun atas data yang tidak akurat. Bahkan spekulasi Kapolri itu telah pula dibantah oleh MS Kaban.

“Karenanya minimal Kapolri berjiwa ksatria mengakui kesalahan dan meminta maaf. Bila tidak, semua yang dia sampaikan di Komisi III patut diragukan akurasinya,” tegas aktivis tersebut.

Langkah memberikan klarifikasi kepada Komisi III DPR ditempuh sebab pemaparan Kapolri juga disampaikan dalam forum tersebut. Padahal itu merupakan forum resmi dan maka sudah seharusnya data yang disampaikan adalah data valid.

“Soal bagaimana tindak lanjutnya kita lihat nanti,” sambung Ray.

Dalam Raker dengan Komisi III DPR, Kamis hingga Jumat dini hari (5-6/11), Kapolri mencurigai KPK tidak menindaklanjuti temuan bukti aliran dana ke mantan Menhut MS Kaban dari PT Masaro Radiokom. Salah satu dugaan Kapolri, karena Wakil Ketua Pimpinan KPK Chandra M Hamzah punya kedekatan dengan MS Kaban. Kedekatan ini terkait keberadaan Cak Nur.

Memang, dalam raker itu Kapolri menyebut inisial-inisial MK, CMH, dan N. Kapolri menyebut MK sebagai pimpinan sebuah departemen yang kini tak menjabat lagi. CMH sebagai pimpinan KPK, dan N merupakan bapak dan tokoh yang sangat dihormati.

Inisial MK dibuka oleh anggota FDIP Gayus Lumbuun. Sedangkan CMH sudah diketahui bahwa itu inisial Chandra. Lantas N? Informasi yang beredar N merupakan inisial Nurcholish Madjid alias Cak Nur.

Bagaimana Kapolri mengaitkan hubungan Chandra, MS Kaban, dan Cak Nur? Informasi yang didapatkan detikcom, Kapolri menduga Chandra memiliki utang jasa terhadap Kaban, karena diperkenalkan dengan Nadia Madjid, putri Cak Nur. Lewat Kaban, akhirnya Chandra pun menikahi Nadia pada 1994 silam, meski akhirnya kedua pasangan ini bercerai. Dengan cerita inilah, Kapolri menduga Chandra tidak memproses kasus Kaban itu.
dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya