SOLOPOS.COM - Aparat kepolisian menggeledah sebuah ruko di Jl. Sidomukti No. 33 Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Senin (29/5/2017) siang. (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Penangkapan terduga teroris berdampak terhadap psikologis keluarga besar mereka.

Solopos.com, SUKOHARJO — Penangkapan W, 30, oleh aparat Densus 88 Antiteror Mabes Polri berdampak psikologis bagi keluarga besarnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ibu mertua W, M, 54, warga Desa Bugel, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, malu keluar rumah karena warga dan tetangga membicarakan tentang anak menantunya yang menyandang status terduga teroris.

“Ibu [mertua] hanya di rumah terus. Mau keluar malu,” kata S, 38, salah seorang menantu M, saat dihubungi , Selasa (30/5/2017).

Dia menambahkan bagi orang kampung, sebutan keluarga teroris sangat menyakitkan sehingga ibu mertuanya memilih tidak keluar rumah.

S menegaskan keluarga sampai saat ini juga belum mendapatkan informasi terkait istri W, SA, yang juga adik iparnya. SA merupakan anak keempat M.

“Belum ada kabar [keberadaan SA]. Harapan pihak keluarga, keberadaan SA diinformasikan agar [kami] tenang dan tidak khawatir,” ungkap dia.

Lebih lanjut, S mengaku tidak mengetahui tentang penggeledahan di tempat kerja Wahyudi di kawasan Cemani, Grogol, Sukoharjo, Senin. “Kami tidak tahu ada penggeledahan di ruko tempat kerja. Keluarga mengkhawatirkan keberadaan SA,” kata dia.

Pada Senin (29/5/2017), Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap dua terduga teroris yakni W alias AZ dan TR alias AG.

“Densus menangkap dua terduga teroris di Jateng pada hari ini,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Martinus Sitompul di Mabes Polri, Jakarta, Senin.

Martinus merinci W alias AZ yang ditangkap tim Densus 88 di jalan kampung, Desa Bugel, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, merupakan anggota kelompok teroris Bekasi pimpinan M. Nur Solihin.

“Dia kelompoknya Nur Solihin,” kata dia.

Dari hasil pemeriksaan sementara, W diketahui pernah menerima panci presto dari kelompok Solihin.

Selain menangkap W, Densus 88 juga menangkap terduga teroris lainnya yakni T alias Gabus alias AG di Watusambang, Desa Plumbon, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

“T diduga terlibat dalam kasus teror Alfamart, Serengan, Surakarta [Solo],” kata dia. Selain itu, lanjut Martinus, T juga diduga berperan sebagai pelaku pelemparan bom molotov di Candi Resto Solo Baru Sukoharjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya