SOLOPOS.COM - Ilustrasi KB (JIBI/Dok)

Keluarga berencana Jatim digalakkan dengan membangun jaringan kader KB.

Madiunpos.com, TULUNGAGUNG -Program pengendalian laju pertumbuhan penduduk di Jawa Timur diintensifkan dengan membangun jaringan kader Keluarga Berencana (KB) hingga tingkat RT/RW di wilayah setempat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Inisiatif itu digulirkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur. “Kami meyakini kader tingkat RT/RW itu ada, tinggal mengefektifkan jalinan komunikasi dan koordinasi saja,” kata Kepala BKKBN Jatim Dwi Listyawardani di Tulungagung, Rabu (24/3/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Wanita yang akrab disapa Dani itu menargetkan jumlah kader KB yang menjadi ujung tombak sosialisasi program keluarga berencana di wilayah tersebut mencapai 230.000 orang. “Jumlah itu disesuaikan dengan jumlah RT/RW yang ada di 38 kabupaten/kota se-Jatim yang berjumlah sekitar 230.000 lembaga,” ungkap dia.

Jumlah kader KB dimungkinkan terus bertambah karena sukarelawan program KB juga akan ditempatkan di sekitar 5.800 desa/kelurahan di Jawa Timur.

“Kami akui sempat menghadapi tantangan mengingat jumlah PNS maupun tenaga kontrak penyuluh KB selama ini tidak ada penambahan, bahkan terus menyusut karena banyak yang pensiun. Tapi masalah itu tuntas dengan adanya ribuan kader KB hingga tingkat RT/RW,” ujar dia.

Dani menambahkan Pemprov Jatim meluncurkan program kampung KB di beberapa daerah percontohan, seperti Surabaya, Sidoarjo, Bojonegoro, Gresik, Malang, Tulungagung, Madiun, Jember, dan Banyuwangi. Setiap daerah akan menyediakan satu atau lebih desa yang ditunjuk sebagai kampung KB percontohan.

“Dari desa percontohan ini nanti akan terus dikembangkan sehingga semua daerah, hingga tingkat desa bahkan RT/RW setiap keluarga memiliki pemahaman yang utuh akan pentingnya program KB dengan catur warga, satu suami satu istri dan dua anak cukup,” kata dia.

Dwi Listyawardani mengatakan laju pertumbuhan penduduk di Jatim sebenarnya secara persentase tergolong rendah dibanding daerah lain, yakni hanya di kisaran 0,67 persen per tahun.

Persentase itu, menurut Dani jauh di bawah rata-rata pertumbuhan penduduk nasional yang mencapai 1,4 persen, ataupun laju pertumbuhan penduduk Jateng dan Jabar sekitar dua persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya