SOLOPOS.COM - Ilustri pemakaian masker. (Freepik)

Solopos.com, WONOGIRI – Keluarga almarhumah pasien positif corona Wonogiri yang meninggal, Rabu (18/3/2020) petang dikarantina mandiri. Saat ini mereka dalam kondisi sehat.

Hal itu dijelaskan oleh Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, kepada wartawan Solopos.com di Pendapa Kabupaten, Kamis (19/3/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat ini Pemerintah Kabupaten Wonogiri fokus menangani keluarga almarhumah pasien positif corona tersebut. Penanganan serius dilakukan lantaran mereka melakukan kontak erat dengan pasien.

Corona Menggila, Salat Jumat di Jakarta Ditiadakan 2 Pekan

Pemkab Wonogiri akan melakukan treatment khusus sesuai standar operasional prosedur (SOP) termasuk upaya karantina mandiri. Semua kebutuhan saat warga dikarantina akan ditanggung oleh Pemkab Wonogiri.

“Prinsip kami kesiapsiagaan yang konkrit, tidak hanya deklarasi. Kebutuhan logistik dan pola distribusi sudah disiapkan. Apa yang menjadi kebutuhan akan didorong untuk memenuhinya, dengan tujuan akhir kondisi di wilayah Wonogiri semakin membaik,” terang dia.

Tracing Warga

Selain keluarga, Pemkab Wonogiri juga menyupayakan karantina mandiri kepada 64 warga yang diduga kontak dengan almarhumah pasien positif corona.

3 Warga Positif Corona, 17 Rumah di Mojosongo Diisolasi

Kontak terbanyak diduga terjadi saat almarhumah pasien positif corona itu dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Wonogiri.

Menindaklanjuti hal tersebut, Bupati Jekek telah memerintahkan Dinas Kesehatan dan Puskesmas yang ada di Wonogiri untuk melakukan monitoring dan pendampingan.

“Dengan tenaga medis yang ada, kami memerintahkan agar selalu melakukan upaya tracking siapa saja yang pernah berkontak langsung, baik yang erat maupun spontan. Setelah itu akan dilakukan identifikasi, ada langkah teknis dan medis. Selanjutnya akan sampai pada upaya isolasi mandiri di setiap rumah,” sambung dia.

Sepak Terjang Dokter Handoko Tangani Pasien Corona hingga Tumbang Masuk ICU

Sejauh ini Pemkab Wonogiri telah menggelontorkan dana sebesar Rp6 miliar untuk menangani persebaran virus corona penyebab Covid-19. Disediakan pula satu ton beras untuk memenuhi kebutuhan logistik.

“Prinsip kami kesiapsiagaan yang konkrit, tidak hanya deklarasi. Kebutuhan logistik dan pola distribusi sudah disiapkan. Apa yang menjadi kebutuhan akan didorong untuk memenuhinya, dengan tujuan akhir kondisi di wilayah Wonogiri semakin membaik,” terang dia.

Virus Corona Tak Pandang Bulu, Siapapun Bisa Tertular Penyakit Covid-19

Status KLB

Mengenai satus Kejadian Luar Biasa (KLB) di wilayah Wonogiri, menurut dia harus dikoordinasikan lintas sektor. Sebab harus ada persetujuan dari Pemprov Jawa Tengah dan Gugus Tugas Penanganan Corona Nasional.

Pasalnya penentuan KLB bukan ototritas daerah. Tetapi adanya beberapa kasus corona di Wonogiri sudah dilaporkan ke tingkat provinsi yang selanjutnya diteruskan ke tingkat pusat.

“Kami tunggu nanti analisis dari Gugus Tugas Penanganan Corona. Selain itu kami juga mempertimbangkan dampak yang muncul saat deklarasi KLB,” tandasnya.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya