SOLOPOS.COM - Ilustrasi masker. (Freepik)

Solopos.com, KLATEN -- Sejumlah warga Klaten menolak rencana Pemkab memberikan sanksi kepada warga yang keluar rumah tak bermasker. Mereka berpendapat, alih-alih memberikan sanksi, Pemkab seharusnya menggencarkan sosialiasi hingga level RT/RW.

Salah satu warga Klaten, Ananta, 28, menyatakan tak sependapat dengan penerapan sanksi penahanan KTP bagi mereka yang tak bermasker. Dia lebih sepakat jika petugas memaksimalkan kembali sosialisasi tentang kedisiplinan mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Kalau menurut saya lebih lebih dipertegas lagi operasi sosialisasinya bukan sanksinya. Digencarkan lagi sosialisasi dari tingkat paling bawah seperti RT/RW kepada warga mereka masing-masing," kata warga Kelurahan Bareng, Kecamatan Klaten Tengah tersebut.

Hal senada juga disampaikan Nofiq. Ia juga tak setuju dengan rencana penerapan sanksi. Dia menjelaskan razia bersifat sosialisasi kepatuhan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 lebih diintensifkan ketimbang menerapkan sanksi.

Muhammadiyah Anjurkan Salat Iduladha di Rumah

"Cukup ditegur saja dan diingatkan. Kalau ada razia secara rutin insyaallah masyarakat akan sadar diri perihal penggunaan masker. Diingatkan dan diberi edukasi bahwasanya masker sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari masyarakat. Jika itu merupakan seuatu kebutuhan yang jangan ditinggalkan terutama untuk pencegahan Covid-19," kata warga Desa Sumberejo, Kecamatan Klaten Selatan.

Ketua Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Klaten, Sri Mulyani, mengatakan kebijakan penerapan sanksi bagi warga yang tak bermasker di luar rumah itu berdasarkan hasil rapat koordinasi gugus tugas.

Sanksi diberlakukan untuk meningkatkan kedisiplinan warga dalam bermasker menyusul peningkatan kasus Covid-19 di Kabupaten Bersinar.

Mulyani mengatakan sanksi berupa denda nominal uang tak menjadi pilihan. Sanksi penahanan KTP bagi mereka yang tak bermasker dinilai lebih efektif untuk meningkatkan kedisiplinan warga untuk mengenakan masker saat keluar rumah.

"Kami mencari sanksi yang paling sederhana dan masyarakat bisa disiplin. Ini semua kami buat dan kami tentukan dengan kesepakatan bersama agar masyarakat lebih peduli dengan dirinya sendiri bahwa masker ini paling mudah dan efeknya besar memutus mata rantai persebaran Covid-19," kata dia.

Dibui, Zumi Zola Digugat Cerai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya